Google Doodle Rayakan Ulang Tahun Tino Sidin, Artis dan Guru Indonesia
Google Doodle hari ini diilustrasikan oleh seniman tamu Indonesia-Amerika Shanti Rittgers, merayakan ulang tahun artis dan guru Indonesia Tino Sidin
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Google Doodle kembali merayakan hari jadi sosok penting.
Kali ini sosok tersebut berasal dari Indonesia.
Sebuah ilustrasi menarik memperlihatkan sosok tersebut tengah mengajar anak-anak.
Bahkan diberikan kutipan "bagus" yang begitu identik dengan sosok ini.
Ya, Google Doodle hari ini diilustrasikan oleh seniman tamu Indonesia-Amerika Shanti Rittgers, merayakan ulang tahun ke 95 artis dan guru Indonesia Tino Sidin.
Dalam keterangan, Doodle, dikenal penuh kasih sebagai Pak Tino (Sir Tino), Sidin menjadi nama rumah tangga melalui serial televisinya Gemar Menggambar (Suka Menggambar), di mana ia mengajari satu generasi anak-anak cara menggambar dan memelihara bakat kreatif mereka.
Pantas pula, tanggal 25 November juga di akui di Indonesia sebagai Hari Guru Nasional dalam rangka memperingati berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia pada tanggal tersebut pada tahun 1945.
Tino Sidin lahir pada hari ini pada tahun 1925 di Tebing Tinggi di Sumatera Utara, sekarang menjadi provinsi Indonesia.
Dia pertama kali mulai mengajar di kampung halamannya pada usia 20-an dan pada tahun 1960 melakukan perjalanan ke Yogyakarta – salah satu pusat budaya negara tersebut - untuk menghadiri Akademi Seni Indonesia perintis (sekarang Institut Seni Indonesia).
Pada tahun 1969, Menggambar Gemar pertama kali ditayangkan di stasiun TV lokal TVRI Yogyakarta, dan pada tahun 1979 menggambar lompatan ke televisi nasional Indonesia.
Setiap Minggu sore selama dekade berikutnya, Pak Tino memperkenalkan kesenangan dan kegembiraan menggambar kepada anak-anak yang tak terhitung jumlahnya.
Seperti banyak guru yang dirayakan di seluruh negeri saat ini, Sidin mengasuh siswanya melalui dorongan positif.
Dia menginspirasi para siswa untuk tidak takut membuat kesalahan, dan dia mengangkat semangat anak-anak yang menonton pertunjukan secara nasional, menunjukkan dukungan untuk karya seni yang mereka kirimkan dengan slogannya yang khas "Ya, bagus" ("Ya, bagus").
Seorang seniman yang berhasil di luar kamera juga, karya Sidin sendiri sering kali terinspirasi oleh kehidupan sehari-hari; Salah satu lukisannya, Empat Anak Main, (Four Children Play) misalnya, menggambarkan empat orang putrinya.
Pada 2017, sebuah museum didirikan di bekas kediaman Sidin di Yogyakarta, mengabadikan warisan seniman pengajar tercinta Indonesia.
" Selamat Ulang Tahun untuk seorang pendidik yang telah membantu mencetuskan kreativitas dan mencetak masa depan yang lebih cerah bagi generasi anak Indonesia, dan terima kasih kepada semua guru yang tanpa lelah membina generasi penerus!," tulis Google Doodle.