Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

RSUD Syekh Yusuf

Pasca Makamkan Pasien HIV/AIDS, Pegawai RSUD Syekh Yusuf Risqilah Amran Dihubungi Puluhan Orang

Bahkan, puluhan nomor GSM baru menghubungi Risqilah Amran untuk menanyakan kejadian itu.

Editor: Muh Hasim Arfah
humas RSUD Syekh Yusuf
Tim RSUD Syekh Yusuf menguburkan jenazah pasien HIV/AIDS tanpa keluarga di Pekuburan Bontorea, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/11/2020) pukul 22:33 wita. 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA-Smartphone Risqilah Amran (28) tak berhenti berdering sejak Minggu (22/11/2020) malam.

Bahkan, puluhan nomor Global System for Mobile Communications (GSM) menghubungi Risqilah Amran kemudian menanyakan kejadian penguburan jenazah pasien HIV/AIDS di Gowa.

Berita tentang Risqilah Amran bersama tim RSUD Syekh Yusuf menguburkan jenazah pasien HIV AIDS tanpa keluarga di Pekuburan Bontorea, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/11/2020) pukul 22:33 wita.

Masyarakat menanyakan tentang kondisi jenazah pasien HIV AIDS berjenis kelamin perempuan itu.

“Orang-orang chat saya untuk soal kejadian itu,” kata Risqilah Amran ke Tribun TImur, Senin (23/11/2020).

Sampai saat ini, tak ada keluarga yang datang ke rumah sakit untuk menanyakan jenazah pasien HIV AIDS itu.

“Tidak ada keluarga yang datang menanyakan kabar jenazah yang kami kuburkan malam-malam di Pekuburan Bontorea, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa itu,” kata Risqilah Amran.

Tim RSUD Syekh Yusuf juga sempat mendatangi seorang lelaki yang diduga sebagai suaminya. Tapi, lelaki yang tinggal di Kecamatan Somba Opu itu tak mengakui jenazah pasien HIV AIDS itu.

Baca juga: Sosok Risqilah Amran, Pegawai RSUD Syekh Yusuf Makamkan Pasien HIV/AIDS Tengah Malam di Gowa

Baca juga: Kisah Perjuangan Petugas Rumah Sakit Syekh Yusuf Kuburkan Jenazah HIV/AIDS Tanpa Keluarga di Gowa

Warga Bontorea sempat dikabarkan menolak pemakaman jenazah pasien HIV AIDS di Pekuburan Bontorea, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/11/2020) lalu.

Koordinator Pemulasan Jenazah Covid-19 dan Umum RSUD Syekh Yusuf, Risqilah Amran
Koordinator Pemulasan Jenazah Covid-19 dan Umum RSUD Syekh Yusuf, Risqilah Amran (handover)

Warga Bontorea mempertanyakan ke pihak kepolisian setempat.

Kanit Reskrim Polsek Pallangga, Ipda Arman mengatakan, saat itu warga menyakana jenazah tersebut.

"Malam minggu itu kejadianya. Warga mempertanyakan pemakaman warga luar di kampung itu. Cuman orang itu (jenazah pasien HIV/AIDS) kan meninggal di rumah sakit dan jenazah itu terlantar tidak ada keluarganya, makanya Pemda melalui Dinas Sosial Kabupaten Gowa meminta ke Pak Dusun satu lahan di situ," ujar Ipda Arman, Selasa (23/11/2020).

Ipda Arman mengatakan petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sehingga warga curiga jenazah terpapar Coronavirus Disease 2019 ( Covid-19 ).

Ipda Arman mengatakan, petugas RS Syekh Yusuf berseragam APD lengkap membuat warga curiga.

"Pada saat itu warga bertanya bukan ji jenazah Covid-19 itu? Kita sudah berikan penjelasan kalau Covid-19 tidak dikuburkan di sini tapi di Macanda,” kata Ipda Arman.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved