PSM Makassar
Patrick Kallon, Titisan Sang Legenda PSM dari Benua Afrika
Patrick Kallon, Titisan Sang Legenda PSM dari Benua Afrika. Musa Kallon, nama yang begitu melegenda bagi fans PSM Makassar
Penulis: Alfian | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Patrick Kallon, Titisan Sang Legenda PSM dari Benua Afrika
Musa Kallon, nama yang begitu melegenda bagi fans PSM Makassar.
Sebagai generasi pertama pemain asal Afrika yang bermain di Indonesia, Musa Kallon menjadi andalan PSM di tahun 1996-1997.
Bahu membahu dengan pemain asing lainnya seperti Luciano Leandro, Musa Kallon membawa PSM melaju hingga semifinal Ligina 1996-1997 sebelum kandas oleh Persebaya Surabaya.
Kini, Musa Kallon yang juga saudara dari Legenda Inter Milan, Muhamed Kallon sudah pensiun dari dunia sepakbola.
Tetapi namanya kembali terdengar, setelah titisannya, Prince Patrick Kallon, mulai beranjak remaja.
Patrick Kallon adalah putra dari Musa Kallon, menjelma menjadi seorang pesepakbola yang menarik perhatian suporter PSM.
Saat ini Patrick Kallon tercatat sebagai pemain akademi PSM Makassar. Semenjak kemunculan dan keputusannya bergabung di akademi PSM, tahun 2018 lalu, ia diharapkan bisa menjadi penerus sang ayah.
Ini dikarenakan, posisi yang dimainkan yakni sebagai winger atau striker sama seperti posisi yang dimainkan oleh sang ayah.
Perlahan tapi pasti, Patrick Kallon tak sekedar numpang tenar lewat nama besar ayahnya.
Di ajang Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U18 tahun 2019 lalu, Patrick Kallon mencetak tujuh gol. Ia menjadi salah satu pemain akademi PSM dengan menit terbanyak bermain yakni 1385 menit dengan total 20 pertandingan.
Berkat performa gemilangnya di akademi PSM, Patrick Kallon pun mendapat kesempatan promosi ke tim senior PSM untuk lanjutan Liga 1 Indonesia musim 2020.
Bersama Edgar Amping dan M Rafli, ia diikutkan berangkat ke Yogyakarta untuk persiapan lanjutan Liga 1, Oktober lalu.
Sayangnya, Patrick Kallon belum sempat mencicipi kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia itu.
Sebab Liga 1 tak diperbolehkan kembali bergulir sementara lantaran pihak Kepolisian enggan memberikan izin keramaian dengan alasan pandemi Covid-19.