Jumat Berkah
Jumat Berkah, Keutamaan Amalan Hari Jumat, Hari Diturunkannya Ampunan: Doa Dianjurkan Rasulullah SAW
Kata Jumat berasal dari Bahasa Arab yakni Jumu’ah yang berarti berkumpul, karena semua umat Islam laki-laki akan menunaikan Shalat Jumat berjamaah.
“Astaghfirullāhalladzī lā ilāha illā huwal hayyul qayyūmu, wa atūbu ilaihi’ sebanyak tiga kali, niscaya Allah mengampuni dosanya meski sebanyak buih di lautan,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 71).
Baca juga: Jumat Berkah, Enrekang Police Care Beri Bantuan Aquran untuk TPA Ar-Rahman
Semua hari adalah baik. Akan tetapi ada satu hari yang mempunyai kemuliaan dan keutamaan karena di hari itu juga memiliki nilai historis dalam sejarah Islam.
Hari tersebut adalah hari Jumat. Menurut kalender Hijriah, Jumat adalah hari keenam dalam satu pekan.
Berikut delapan keistimewaan dan amalan Jumat berkah selain salat Jumat seperti TribunStyle.com kutip dari TribunJabar.id yang melansir kabarmakkah.com:

1. Hari Jumat sebaik-baik hari
Dari Abu Hurairah RA dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda:
“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya (hari cerah) adalah hari Jum’at, (karena) pada hari ini Adam diciptakan.
Hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jum’at.” (HR Muslim).
2. Terdapat waktu mustajab untuk berdoa
Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya di hari Jum'at terdapat satu waktu yang mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya.
Rasulullah SAW mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu" (HR. Muttafaq Alaih)
Seorang ulama' ternama, Ibnu Qayyim Al Jauziah mengatakan bahwa waktu yang mustajab itu ada versi.
Sebagaimana ditunjukan dalam banyak hadits yang shohih, pertama saat duduknya khatib sampai selesainya shalat.
Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi" (Zaadul Ma’ad Jilid I/389-390).