Pendaftaran CPNS 2021
Sudah Diblokir! Daftar NIK Tak Bisa Daftar CPNS 2021 Semoga Punyamu Tak Masuk Listing Cek Sekarang
Update daftar NIK Tak Bisa Daftar CPNS 2021, nomor NIK diblokir karena melanggar padahal Pendaftaran CPNS 2021 dipastikan ada tak lama lagi
TRIBUN-TIMUR.COM- Update daftar NIK Tak Bisa Daftar CPNS 2021, nomor NIK diblokir karena melanggar padahal Pendaftaran CPNS 2021 dipastikan ada tak lama lagi
Beruntunglah kamu yang punya NIK dan tidak diblokir.
Artinya, kamu masih bisa Daftar CPNS 2021 mendatang.
Ada 287.965 orang yang sudah masuk dalam daftar hitam atau blacklist Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan tidak boleh lagi ikut Pendaftaran CPNS 2021.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Tjahjo Kumolo memastikan pemerintah akan membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2021.
Namun, jumlah formasi CPNS 2019 yang akan dibuka akan terbatas pada formasi tertentu sesuai dengan kebutuhan pemerintah.
Terlebih sejumlah kementerian seperti Kementerian Keuangan tidak akan menambah pegawainya dalam beberapa tahun ke depan.
Salah satu formasi yang menjadi prioritas dalam seleksi CPNS 2021 adalah guru.
Tjahjo Kumolo menyebutkan, tahun depan akan terbuka untuk pengadaan 1 juta guru.
Seleksi ini tentunya terbuka bagi sarjana pendidikan maupun guru honorer yang ingin menjadi PNS.
"Kemudian pengadaan bidan, perawat, dokter itu lebih kurang 200.000 sekian. Penyuluh pertanian, penyuluh KB, penyuluh PU, dan semuanya harus ada," kata Tjahjo Kumolo dalam peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) di Solo, Jawa Tengah dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/8/2020).
Menurut Tjahjo, untuk satu desa dan kecamatan harus ada aparatur sipil negara yang menjadi penyuluh. Kemudian juga aparatur kesehatan serta pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masyarakat.
Mengenai penghapusan seleksi CPNS pada tahun ini, Tjahjo menjelaskan, semula pemerintah berniat fokus pada penyelesaian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K).
Namun ternyata, rencana penyelesaian itu juga malah terhambat dengan datangnya wabah Covid-19.
"Secara prinsip, sudah selesai. Tahu-tahu pandemi Covid-19 masalah uangnya saja sedang kita pikirkan," tutur dia.