Bincang Kampus
Suka Duka Mahasiswa Unhas dan UINAM Bikin Skripsi di Masa Pandemi
Ada suka dan tak sedikit duka yang harus dihadapi mahasiswa demi meraih gelar, baik sarjana hingga magister.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menyelesaikan studi di perguruan tinggi pada masa pandemi Covid-19, menyisakan berbagai cerita bagi para mahasiswa.
Ada suka dan tak sedikit duka yang harus dihadapi mahasiswa demi meraih gelar, baik sarjana hingga magister.
Peraturan yang membatasi pertemuan langsung antara mahasiswa dengan dosen pembimbing, menjadi salah satu kendala yang dihadapi mahasiswa.
Seperti yang disampaikan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kiki Fatmala, dan mahasiswa Universitas Hasanuddin Suritman. Keduanya hadir di acara Bincang Kamus Seri #16 bertema Skripsi dan Thesis Serba Online, Jumat (13/11/2020).
Suritman menjelaskan, Ia sempat terkendala pada proses bimbingan skripsi, apalagi di awal masa pandemi dimana kampus terpaksa diliburkan.
“Pada awal-awal masa PSBB itu sempat mundur dua bulan baru bisa bimbingan dosen, apalagi dosen pembimbing sempat menolak bimbingan online. Mungkin karena pandemi lama, akhirnya bimbingan online juga,” kata mahasiswa Jurusan Statistik ini.
Saat bimbingan online, lanjut Suritman, Ia juga harus terkendala sebab terkadang bimbingan dosen tidak Ia mengerti.
“Ada beberapa masalah juga saat online, misalnya materi bimbingan sulit dimngerti, meski sudah dijelaskan dosen, tapi kadang kurang dimengerti juga, beda kalau ketemu langsung,” ujar mahasiswa yang akan menjalani ujian akhir ini.
Tak hanya itu, bimbingan langsung di kampus juga dinilai Suritman lebih bagus, sebab dapat sharing dengan temannya.
“Normlanya kita bisa ketemu di kampus, sekarang via online, jadi kalau ada yang tak dimngerti susah juga komunikasinya, beda kalau ketemu langsung di kampus. Termasuk sharing dengan teman di kampus, sekarang tidak lagi,” imbuhnya.
Senada dengan Suritman, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UIN Alauddin, Kiki Fatmala juga mnegaku terkendala dalam peneyelesaian studi di masa pandemi ini.
“Pastinya ada kendala, terutama bimbingan sama penelitian. Penelitian mungkin tak terlalu usah karena difasilitasi teknologi. Sekarang kita bisa pakai Google Form untuk pengumpulan datanya, cuma bimbingannya,” ujarnya.
Bimbingan online, kata Kiki tak selamanya memudahkan, sebab terkadang ada dosen yang masih belum familiar dengan teknologi.
“Kan tidak setiap dosen, apalagi yang sudah agak tua tidak selalu pegang HP, jadi kadang kita minta bimbingan hari ini, pesannya baru dibaca besok,” pungkasnya.