Teriak Minta Ampun Remaja AAH Tetap Dibunuh Kedua Temannya, Sempat Panggil Nama Mamanya saat Dibuang
Ketika korban sudah tidak bergerak didalam kubangan lumpur, tersangka masih juga sempat menginjak-injak tubuh/mayat korban
Dikutip tribunmedan.id dari Tribunnews.com, kuasa hukum kedua tersangka, Sulthon Sulaeman mengatakan 23 adegan mulai mengajak korban hingga merencanakan pembunuhan.
"Total 23 adegan, adegan ke 20, 21, 22 dan 23 dianiaya mulai dipukul hingga ditenggelamkan lagi ke dalam kubangan air sedalam 2,5 meter," ucapnya, Senin (9/11/2020).
Diketahui, kedua tersangka dihantui oleh korban AAH usai dibunuh.
Menurut pengakuan kedua tersangka, lanjut Sulthon, jasad korban terlihat tidur di samping kedua tersangka ketika bangun tidur usai kejadian tragis itu.
"Dihantui saat tidur, tersangka terbangun melihat jasad korban tepat disamping. Kadang terdengar korban memanggil nama mereka," tambahnya.
Ditambahkan, saat proses penganiayaan terjadi, korban sempat menangis dan memanggil ibunya. Bahkan, meminta ampun agar kedua tersangka berhenti memukul.
"Korban sempat menangis ibu-ibu disuruh diam, kemudian dipukul balok, korban menangis dipukul batu, lalu diikat dan dilempar ke dalam kubangan air kondisinya masih hidup," terangnya.
Keesokan harinya, MSK mendatangi lokasi kejadian di Bukit Jamur seorang diri. Dia melihat jasad korban sudah meninggal dunia tetapi mengapung. Lalu, didorong pakai kayu untuk ditenggelamkan.
"Korban didorong kayu tapi tidak tenggelam, akhirnya tersangka ikut masuk ke dalam kubangan ikut menenggelamkan jasad korban dengan cara diinjak di dalam air," pungkasnya.