Jelang Pencoblosan, APD Pilkada Serentak di Sulsel Belum Jelas
Koordinator Divisi Perencanaan, Keuangan, dan Logistik KPU Sulsel itu mengatakan pekan lalu tender sudah kelar.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Selain Surat Suara Pemilihan Kelala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, Alat Pelindung Diri (APD) jangan dikesampingkan. Apalagi, pandemi Covid-19 di dunia, Indonesia dan Sulawesi Selatan (Sulsel) masih belum punah.
Sumber terpercaya, pesta demokrasi lima tahunan (9/12/2020) mendatang di Sulsel terancam tanpa APD.
Alasannya? Tender pengadaanya sudah 3 kali gagal di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel. Namun hal tersebut dibantah Komisioner KPU Sulsel Syarifuddin Jurdi.
Koordinator Divisi Perencanaan, Keuangan, dan Logistik KPU Sulsel itu mengatakan pekan lalu tender sudah kelar.
"Saya coba cek dulu di UKPBJ (Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa) KPU, pekan lalu sudah kelar info dari UKPBJ-nya, mereka suda survei juga. Setelah beberapa kali gagal tender," kata Syarifuddin via pesan WhatsApp, Kamis (12/11/2020).
Ia menjelaskan, logistik APD dibagi tiga. Jenis alat kesehatan diadakan KPU RI, jenis Pembekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang adakan KPU Provinsi dan jenis barang umum diadakan KPU kabupaten/kota.
"Tender APD yang menjadi otoritas KPU Provinsi sedang proses produksi, itu jenis APD-nya PKRT, sementara APD alat kesegatan sedang proses juga," katanya.
"Yang sementara ditunggu tanggapan barang umum, karena dilakukan tender konsolidasi," jelasnya.
Syarifuddin Jurdi pun optimistis semua jenis APD akan diserahkan sebelum pemilihan digelar.
"Insya Allah bisa. Waktu masih cukup. Intinya, begitu barang sudah selesai produksi langsung distribusi ke KPU kabupaten/kota dan sortir untuk didistribusikan ke masing-masing kecamatan dan kelurahan/desa," ujarnya.
Dilansir lpse.kpu.go.id, tender pengadaan APD kategori PKRT pada 12 kabupaten/kota di Sulsel berpagu Rp 10.159.179.710 dengan Harga Perkiraan Sendiri Rp 2.633.007.478.
Pemenang tender PT Aqsa Talenta Mandiri (Makassar) dengan harga penawaran Rp 1,8 miliar.