Tribun Takalar
Tekan Stunting, Dinkes Takalar Gelar Pertemuan Implementasi Program Gammara'na
Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar terus melakukan percepatan pencegahan dan penurunan stunting.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar terus melakukan percepatan pencegahan dan penurunan stunting dengan melaksanakan Pertemuan Implementasi Program Gammara'na.
Pertemuan Implementasi Program Gammara'na (Gerakan Masyarakat memberantas stunting Sulawesi Selatan) ini berlangsung di Hotel Wisata Pantai Galesong dihadiri langsung oleh Bupati Takalar H Syamsari Kitta dan diikuti para camat, kepala desa, lurah serta kepala puskesmas se-Kabupaten Takalar, Senin (9/11/2020).
Dalam penanganan Stunting di Kabupaten Takalar, seluruh stakeholder terlibat. Pemerintah berkolaborasi dengan kecamatan, puskesmas, kepala desa dan lurah di Kabupaten Takalar.
Dalam sambutannya Syamsari Kitta menjelaskan bahwa stunting bukan persoalan yang berdiri sendiri tetapi stunting adalah akumulasi berbagai persoalan yang muncul.
Salah satunya adalah budaya yang cara perilaku hidupnya tidak bersih.
"Olehnya itu, saya minta kepada para kepala Desa dan lurah dan camat diawasi kepala sekolah yang menghentikan proses kebiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah karena itu sama saja dengan meniadakan program stunting." katanya.
Ia juga mengingatkan para peserta pertemuan bahwa kosakata dalam mengembangkan ilmu ekonomi yakni melalui kosakata development atau pembangunan, pertumbuhan dan efisiensi.
"Tiga kata ini yang penting sehingga kita tidak lagi selesaikan sebuah persoalan dengan cara lama tetapi menggunakan pendekatan ilmu yang mengajarkan melalui tiga kosakata tersebut." tutupnya.
Sementara itu, salah satu panitia pelaksana melaporkan bahwa pertemuan Implementasi Program Gammara'na ini merupakan inovasi dari provinsi untuk penurunan stunting di Sulawesi Selatan.
Itu dilakukan melalui Pemanfaatan Data e-PPGBM Surveilans gizi di Kabupaten Takalar sebagai pemanfaatan data untuk menentukan lotus di Kabupaten Takalar.
"Kami juga ingin melaporkan bahwa di tahun 2018 angka stunting di Kabupaten Takalar 42 persen, tahun 2019 25,2 persen dan di tahun 2020 sudah berada di 19 persen. Di masa pemerintahan Bapak Syamsari, angka stunting makin menurun dan semoga tahun depan angka stunting di kabupaten Takalar sudah berada di posisi zero persen sesuai harapan Pemerintah Kabupaten Takalar," tuturnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan SulSel yang telah membantu upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Takalar.(*)
Laporan Wartawan tribuntakalar.com, Sayyid Zulfadli