Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Relawan Appi Rahman Ditikam

Sayangkan Penikaman Timses Appi-Rahman, PKS Minta Polisi Usut Tuntas Pelaku

DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Makassar menyayangkan insiden penikaman terhadap tim sukses Appi-Rahman.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
Hasan Basri/Tribun Timur
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Makassar Anwar Faruq 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Makassar menyayangkan insiden penikaman terhadap tim sukses Appi-Rahman bernama Muharram Madjid alias Musjaya oleh orang tak dikenal (OTK).

Musjaya ditikam di lokasi debat publik perdana Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 di gedung Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Jakarta, Sabtu (7/11/2020) malam.

Ketua DPD PKS Makassar, Anwar Faruq, Senin (9/11/2020) mengatakan insiden penikaman terhadap timses paslon tidak menunjukkan demokrasi yang bersih.

"Kami dari PKS menyayangkan aksi penikaman ini. Ini tidak menggambarkan demokrasi yang bersih," katanya.

Legislator DPRD Kota Makassar ini meminta aparat kepolisian mengusut tuntas pelaku penikaman terhadap timses paslon Appi-Rahman itu.

Menurutnya, pengungkapan terhadap pelaku bisa mengungkapkan motif dari aksi penikaman tersebut.

Sebab, Anwar Faruq menilai aksi penikaman terhadap timses paslon Appi-Rahman itu belum tentu berkaitan dengan politik. Bisa saja menyangkut kejahatan lain.

Oleh karena itu, pengusutan terhadap insiden penikaman ini nantinya bisa memberikan titik terang.

"Kami meminta aparat kepolisian usut tuntas insiden penikaman ini. Belum tentu motif politik, bisa berkaitan dengan kejahatan lain yang ingin memperkeruh suasana demokrasi," katanya.

Anwar mendukung langkah KPU Makassar untuk tetap menggelar debat publik kedua di DKI Jakarta, bukan di Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan itu.

Sebab, Anwar menilai tensi politik berpotensi lebih tinggi jika dihelat di Kota Makassar. 

Namun ia meminta KPU Makassar maupun aparat kepolisian untuk meningkatkan pengamanan di lokasi debat kedua nantinya.

"Saya rasa di Jakarta lebih aman dibanding di Makassar, saya khawatir di Makassar lebih tinggi tensinya. Kan nanti tiga kali debatnya, kedua di Jakarta, ketiga baru di Makassar," terangnya.

"Ke depan pesan saya supaya lebih ketat lagi, perlu dilakukan sweeping senjata tajam. Aparat terjunkan lagi lebih banyak tim pengamanan," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, salah seorang tim sukses Appi-Rahman, Muharram Madjid alias Musjaya ditikam orang tak dikenal di lokasi debat publik perdana Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 di gedung Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Jakarta, Sabtu (7/11/2020) malam.

Musjaya ditikam saat berada di halte depan gedung Kompas sekitar Pukul 19.00 Wita.

Menurut saksi mata yang juga rekan korban, Safar, mengatakan mereka berada di halte lantaran menunggu orderan kendaraan.

"Kami ada lima orang, menunggu di halte rencananya mau pulang sementara tunggu mobil Grab," kata Safar, Minggu (8/11/2020).

Safar melanjutkan, mereka rencana meninggalkan lokasi debat lantaran tak bisa masuk ke dalam area Studio.

Hanya sekitar 20 menit mereka berada di sekitar Gedung Kompas sebelum memutuskan untuk pulang.

"Tidak lama kami, karena kan tidak bisa masuk ke lokasi makanya kami rencana mau pulang saja," sambungnya.

Sembari menunggu di halte dengan berbincang, pelaku tiba dengan berjalan kaki dan langsung mengarahkan senjata tajamnya ke arah korban.

"Sudah itu pelaku lari ternyata ada temannya yang menunggu di depan pakai motor jadi tidak bisa didapat," tuturnya. (*)

Laporan Kontributor tribun-timur.com @bungari95

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved