Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Debat Kandidat Pilwali Makassar

Danny-Fatma Jadikan Makanan Enak-enak Pemersatu Makassar, Begini Tanggapan Paslon Lain

Moh Ramdhan Pomanto merancang program rekayasa budaya untuk menjawab masalah tawuran di Kota Makassar.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI
Paslon nomor nomor 1 Danny Pomanto memaparkan program revolusi pendidikan dalam debat publik Pilwali Kota Makassar 2020. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Moh Ramdhan Pomanto merancang program rekayasa budaya untuk menjawab masalah tawuran di Kota Makassar.

Danny Pomanto mengatakan makanan enak-enak yang dimiliki warga Kota Makassar bisa menyatukan masyarakat Kota Anging Mammiri itu.

Hal itu disampaikan Danny Pomanto dalam debat publik Pilwali Kota Makassar sesi tema sosial, budaya, dan keamanan di DKI Jakarta, Sabtu (7/11/2020).

Panelis memberikan pertanyaan pengelolaan kebudayaan menyangkut hubungan orang dengan keamanan. Sejauh mana hal itu penting dikelola dalam mengatasi tawuran antarwarga.

Begitu diberi kesempatan, Danny pun menjawab dengan memaparkan program strategisnya.

Ia merancang program rekayasa budaya sebagai sistem yang menjadikan budaya sebagai modal positif agar masyarakat lebih produktif.

Danny mengatakan ingin menjadikan budaya sebagai obat mengatasi konflik atau gesakan sosial antarmasyarakat.

"Kami punya misi kedua rekonstruksi kesehatan ekonomi dan sosial Budaya," terang Danny Pomanto.

Menurutnya, sosial budaya begitu penting untuk direkonstruksi.

Danny-Fatma menyampaikan dua program strategis mereka, pertama penataan total destinasi sosial budaya dan sejarah.

Kedua penguatan city branding dan peningkatan festival dalam skala nasional dan internasioanl

"Itulah bagian rekayasa sosial budaya, budaya bagian penting dalam kehidupan masyarakat Makassar," papar Danny.

Ia menilai warisan terbesar Makassar yaitu warisan budaya dari gastronomi.

Menurutnya, makanan Kota Makassar yang begitu enak-enak adalah warisan luar biasa yang membuat masyarakat begitu produktif.

"Kita dipersatukan makanan enak-enak," tambahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved