Begini Persiapan Dua Paslon Hadapi Debat Publik Pertama Pilkada Majene

TRIBUN - TIMUR. COM, MAJENE --Dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), menyatakan kesiapanya dalam debat terbuka pertama di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Debat pertama sendiri rencana dilaksanakan pada 14 November 2020 mendatang, di Gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Barat di Rangas.

Seperti dikemukakan tim paslon nomor urut satu Patmawati - Lukman, Hasrapuddin.

Menurutnya, paslon dukungannya sudah mempersiapkan tampil dalam debat nanti.

"Kesiapan beliau saya kira sudah siap untuk menyampaikan visi dan misi dalam debatnya nanti. Beliau siap melanjutkan program yang telah dijalankan pemerintahan sebelumnya, " Paparnya.

Hasrapuddin juga mengaku tidak meragukan pasangan calon dukungannya dengan pengalaman pengalaman yang dimiliki selama ini.

Dia yakin paslonnya sudah menguasai materi yang akan disodorkan.

"Saya secara pribadi tidak meragukan beliau, dan saya katakan beliau sudah matang dengan pengalamannya berorganisasi, termasuk dalam pemerintahan, " Tuturnya.

Sementara Ketua Tim Koalisi Kerja pasangan AST - Aris, Basri Mallilingan mengatakan persiapan debat sudah dilakukan oleh paslonnya.

"Sementara mereka melakukan pendalaman visi dan misi untuk disampaikan dalam debat nanti.
Rencana satu dua tiga hari akan dilakukan uji coba dulu, " Ujarnya.

Sekedar diketahui pada debat publik Pilkada 2020 digelar dua tahapan. Tahapan pertama dimulai 14 Nopember dan tahapan kedua 28 November.

Komisioner KPU Majene, Zulkarnain Hasanuddin menyatakan, ada tujuh tema yang akan dibahas dalam debat publik Pilkada serentak tahun ini

Debat pertama akan mengangkat tiga tema dan debat kedua 4 tema. Hanya saja, Zul belum bisa menyampaikan secara detail tentang tema yang dibahas dalam debat tersebut.

"Kami akan sampaikan saat rapat dgn LO dan tim kampanye Paslon sekalgus akan menyampaikan terkait mekanisme dan tatat tertib pelaksanaan debat, " Paparnya.

Adapun pelaksanaan debat nanti akan melibatkan moderator dari kalangan profesional yang dinilai memiliki netralitas dan kapasitas memandu debat dengan baik.

Moderator dipilih berasal dari kalangan profesional atau media yang memiliki basic presenter disalah satu media nasional.

Sementara panelis, menunjuk empat orang yang berasal dari akademisi sekaligus peneliti yang memiliki latar belakang sesuai bidangnya.