Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

US Election

US Election Pilpres Amerika Trump dan Pendukung Protes Kecurangan, Suara Joe Biden Salah Ketik

Update US Election Pilpres Amerika Trump dan Pendukung Protes Kecurangan, Suara Joe Biden Salah Ketik

Editor: Mansur AM
Google
Hasil Pilpres Amerika Serikat - Perolehan suara sementara Joe Biden unggul atas Donald Trump 

TRIBUN-TIMUR.COM - Update US Election Pilpres Amerika Trump dan Pendukung Protes Kecurangan, Suara Joe Biden Salah Ketik

Hasil polling sementara, Joe Biden memimpin atas petahana Donald Trump.

Menunggu hasil US Election atau Pilpres Amerika hari ini semakin menegangkan.

Donald Trump sudah menggaungkan terjadi kecurangan di mana-mana dan mengancam membawa hasil Pilpres ke Mahkamah.

Dinamika Pilpres Amerika Serika setelah penghitungan suara semakin seru!

Kandidat Republik, Donald Trump, protes keras menuding ada kecurangan.

Sementara calon Demokrat Joe Biden memimpin sementara berdasarkan hasil hitung cepat hingga Kamis (5/11/2020).

Melansir Reuters, pendukung fanatik Donald Trump demo di luar pusat pemilihan di Arizona pada Rabu malam setelah desas-desus yang tidak berdasar bahwa suara untuk presiden Republik sengaja tidak dihitung.

Demonstran ,eneriakkan "Hentikan mencuri!", Dan "Hitung suara saya".

Demonstran aksi di depan Departemen Pemilihan Maricopa County di Phoenix, saat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memimpin di negara bagian itu.

Sejumlah situs berita menyebut Arizona untuk Biden, tetapi kampanye Trump mengatakan itu suara masih dihitung..

Kemenangan untuk Biden di Arizona akan memberi Demokrat 11 suara elektoral. Angka ini signifikan sebagai langkah Biden memenangkan Gedung Putih. Arizona daerah penting karena Partai Republik berkuasa di sini tahun 2016.

Pada malam pemilihan, Fox News dan Associated Press menggelar hitung cepat di Arizona dengan hasil Biden menang. Meskipun hanya lebih dari 70% suara telah dihitung. Ini membuat Trump dan pendukungnya marah besar ke Fox News dan Associated Press.

Trump Minta Michigan Stop Hitung Suara

Trump telah mengajukan gugatan di Michigan untuk menghentikan penghitungan suara yang oleh Menteri Luar Negeri disebut "sembrono".

Protes itu menggemakan "kerusuhan Brooks Brother" selama penghitungan ulang tahun 2000 di Florida yang akhirnya menyerahkan kursi kepresidenan kepada George W. Bush dari Partai Republik.

Kerumunan pengunjuk rasa Partai Republik yang mengenakan blazer menyerbu sebuah gedung tempat penghitungan ulang sedang berlangsung di distrik yang sangat Demokratik, memaksa petugas pemungutan suara untuk berhenti menghitung surat suara.

Protes tersebut sekarang dipandang sebagai peristiwa penting dalam menjaga keunggulan suara Bush yang tipis di Florida tetap utuh.

Mahkamah Agung AS akhirnya menghentikan penghitungan ulang Florida, menyerahkan Bush kursi kepresidenan dan kekalahan kepada Demokrat Al Gore.

Suara Biden Salah Ketik

Suara untuk Joe Biden pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat ( Pilpres AS) di Michigan melonjak lebih dari 138.000 pada Rabu (4/11/2020) pagi waktu setempat, yang ternyata karena salah ketik.

"Jadi ketika semua orang tidur dan semuanya pulang, Demokrat di Michigan secara ajaib mendapat 138.339 suara, dan semua 138.339 suara itu secara ajaib jatuh ke Biden? Itu sama sekali tidak mencurigakan," sindir seorang netizen di Twitter.

Lonjakan angka itu awalnya dituding sebagai kecurangan pada Pemilu AS, tetapi langsung diklarifikasi oleh Caroline Wilson, juru tulis Shiawassee County, Michigan tengah.

"Saya menambahkan nol tambahan secara tidak sengaja, sehingga laporannya 153.710 suara untuk Biden, padahal seharusnya 15.371."

"Begitu (kesalahan) ditemukan langsung diperbaiki, mungkin setelah 20 menit, jadi saya terkejut betapa cepatnya ini menyebar," ucap Wilson kepada kantor berita AFP.

Kesalahan itu langsung diperbaiki oleh pejabat negara bagian setempat, tetapi analis independen mengeklaim itu adalah penipuan online pada Pilpres AS. Setelah angkanya dikoreksi, Demokrat "kehilangan" 138.339 suara dari kesalahan ketik tersebut, sedangkan suara untuk Trump tidak terpengaruh.

Polemik pulpen Sharpie

Desas-desus kecurangan Pemilu Amerika Serikat lainnya juga muncul di Arizona, dengan klaim bahwa para pemilih dipaksa memakai Sharpie (salah satu merek pulpen) agar tidak terbaca dan suara untuk Trump tidak terhitung.

Melansir Kompas.com dengan artikel "Hasil Pilpres AS: Suara Biden Melonjak Jadi 153.710 di Michigan, Ternyata Salah Ketik

"Petugas TPS mengambil pulpen dari para pemilih dan menyuruhnya memakai Sharpie. Tintanya Sharpie tembus. Semua yang memilih dengan Sharpie tidak bisa dibaca," tulis sebuah unggahan di Facebook.

Unggahan itu juga disertai video yang menampilkan seorang pria berkata, "Orang-orang datang ke sini untuk memilih Donald Trump, dan suara mereka jadi tidak sah."

Akan tetapi, para petugas, termasuk Sekretaris Negara Bagian Arizona Katie Hobbs, mengatakan bahwa pemakaian Sharpie tidak akan membuat suara tidak sah, dan para pemilih boleh membawa pulpen sendiri.

"PENTING: Jika Anda memilih sendiri, suara Anda akan dihitung, tak peduli apa pun pulpen yang dipakai (termasuk Sharpie)," tulis Hobbs di Twitter.(Reuters/Kompas.com/Tribun-timur.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved