Twin Tower Makassar
Darimana Pembayaran Pembangunan Twin Tower Makassar? Ini Penjelasan Gubernur NA
Buruknya koordinasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selama ini menjadi alasan kuat untuk pembangunan gedung Twin Tower di kawasan CPI.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan buruknya koordinasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selama ini menjadi alasan kuat untuk pembangunan gedung Twin Tower di kawasan Center Point Of Indonesia (CPI).
Hadirnya bangunan ini diyakini akan semakin menguatkan koordinasi.
"Sulsel kita bisa lihat betapa banyak OPD-OPD yang berkantor di tempat yang berbeda-beda. Jadi sistem koordinasi kita itu sangat buruk," kata NA di Gubernuran Jl Sungai Tangka Makassar, Rabu (4/11/2020).
"Dengan kita bangun Twin Tower kita menyatu di situ semua baik eksekutif maupun legislatif, termasuk para bupati, wali kota itu akan ada tempat. Jadi sistem koordinasi kita lebih enak," jelasnya.
Menurut dia, pada setiap kesempatan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo selalu menyampaikan agar pemerintah provinsi maupun kabupaten kota membangun koordinasi yang baik dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Ini bisnis to bisnis, kenapa Twin Tower ini kita akan bangun karena di setiap kesempatan Bapak Presiden terus memberikan arahan kepada kita, sinergi, bangun kolaborasi dan bekerja terintegrasi," tuturnya.
Sementara untuk pembayaran dari gedung Twin Tower tersebut akan dibantu dengan adanya hotel, mal dan sarana lainnya di dalam gedung Twin Tower tersebut.
"Twin Tower ini darimana pembiayaannya, di situ ada hotel, ada mal, dan beberapa aktivitas lain, nah inilah nanti yang akan membiayai," katanya.
Yang paling penting Gedung Twin Tower ini akan dilakukan ground breaking pada 7 November 2020.
"Tanggal 7 ini kita akan Groundbreaking dan langsung membangun," tuturnya.(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, @fadhlymuhammad