Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jokowi Kecam Macron

Dikenal Kalem Tapi Jokowi Bersikap Tegas ke Perancis, Ini Kata-kata RI-1 Kecam Keras Presiden Macron

Pernyataan tegas Indonesia, Jokowi Kecam Macron, jumpa pers inilah pernyataan Jokowi kecam Presiden Prancis, redaksi Kata kata Jokowi kecam Macron

Editor: Mansur AM
ANTARA FOTO
Pernyataan tegas Indonesia, Jokowi Kecam Macron, jumpa pers inilah pernyataan Jokowi kecam Presiden Prancis, redaksi Kata kata Jokowi kecam Macron 

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM -  Pernyataan tegas Indonesia, Jokowi Kecam Macron.

Jumpa pers inilah pernyataan Jokowi kecam Presiden Prancis, berikut Kata kata Jokowi kecam Macron

Indonesia mengambil sikap tegas atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyinggung umat Islam.

Presiden Prancis Rapat Darurat, Serangan Mematikan Terjadi Lagi di Nice 3 Orang Dilaporkan Tewas

Kevin Sanjaya ke Natasha Wilona: Cewek Ini yang Kalian Banggain? Netizen Langsung Heboh Liat Tangan

Indonesia juga mengecam keras insiden kekerasann yang terjadi di Prancis.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan tanggapan atas kekerasan dan aksi teror yang terjadi di Perancis dalam beberapa waktu terakhir.

Selain itu, Jokowi juga mengecam pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina umat Islam.

"Yang pertama, Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, yang telah memakan korban jiwa," ujar Jokowi dikutip dari tayangan konferensi pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10/2020) sore.

"Kedua, Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Perancis yang menghina agama Islam yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," tuturnya.

Menurut Jokowi, pernyataan Macron dapat memecah belah persatuan antar-umat beragama di dunia.

Padahal, saat ini dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Jokowi melanjutkan, kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan.

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme," tutur Jokowi.

"Teroris adalah teroris. Teroris tidak ada hubungannya dengan agama apa pun," kata dia.

Terakhir, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik.

Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden Maruf Amin, para menteri, dan sejumlah perwakilan organisasi keagamaan.

Perwakilan yang hadir antara lain dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja imIndonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), dan Majelis Tinggi Agama Khong Hu Cu Indonesia (Matakin).

Sebelumnya, pernyataan Macron mengenai Islam juga telah memicu kemarahan bagi negara-negara mayoritas Muslim.

Presiden Prancis Rapat Darurat, Serangan Mematikan Terjadi Lagi di Nice 3 Orang Dilaporkan Tewas

Kevin Sanjaya ke Natasha Wilona: Cewek Ini yang Kalian Banggain? Netizen Langsung Heboh Liat Tangan

Macron menyatakan akan melawan segala bentuk "separatisme Islam" pasca-peristiwa pemenggalan seorang guru bernama Samuel Paty di luar Paris, awal Oktober.

Paty sebelumnya dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya di kelas tentang kebebasan berbicara.

Dalam dua bulan terakhir, terdapat sejumlah insiden berdarah setelah Charlie Hebdo menerbitkan kartun tersebut.

Pertama, penyerangan di dekat kantor Charlie Hebdo pada 24 September; serangan terhadap penjaga kemanan di kantor Konsulat Perancis di Jeddah, Arab Saudi; serta serangan yang menewaskan tiga orang di Nice, Kamis (29/10/2020).

Warga Turun dari Mobilnya untuk Injak Poster Macron

Sementara, dari Medan, Sumatera Utara ( Sumut ) dilaporkan, sejumlah orang meletakkan poster bergambar Macron di jalan raya agar dilindas kendaraan yang melintas.

Pada poster tersebut, wajah Macron diberi tambahan gambar cap sepatu. Begitu pun di poster tersebut terdapat berbagai tulisan kecaman.

Tak sedikit di antara warga turun sejenak dari mobilnya untuk sekadar menginjak poster Presiden Perancis, kemudian berlalu.

Tidak itu saja, sejumlah orang juga melompat-lompat di atas poster tersebut seraya mengecam Presiden Macron.

Peristiwa ini terjadi di depan Masjid Al Jihad di Jalan Abdullah Lubis usai shalat Jumat (30/10/2020) siang. 

Di kanan kiri pagar masuk masjid juga terpasang spanduk dengan foto bertuliskan "Abdoulakh Anzorof, Telah Kau Tunaikan Bakti Suci..Bela Kemuliaan Nabi dan "Sumatera Utara Boikot Produk Prancis".

Di bawah spanduk tersebut beberapa orang sempat berswafoto.

Beberapa jam sebelumnya, sejumlah perempuan berunjuk rasa di depan Masjir Al Yasamin, di Jalan Iskandar Muda Baru.

Mereka memprotes pernyataan Presiden Macron.

Selain itu, mereka juga menginjak gambar Presiden Macron lalu merobek-robeknya.

Pedemo juga membawa poster yang isinya mendukung aksi Anzorov, "Syahid Abdullah Abdullah Anzorov".

Selain itu, para pengunjuk rasa juga mengajak masyarakat memboikot produk-produk dari Perancis.

Terlihat, pengunjuk rasa membawa tas sandang lalu merusaknya dengan pisau.

"Kami rela mati demi Rasulullah," teriak salah seorang pengunjuk rasa sambil membanting dan menginjak tas warna merah marun.

Seorang pengunjuk rasa yang dikenal sebagai Bunda Roni mengatakan, mereka tidak rela Rasulullah dihina.

"Zaman ini kami mendengarnya (penghinaan), dan bagi kami itu penghinaan yang paling berat. Ayah kita saja dihina kita tak terima. Bagi kami tidak ada cara lain. Hanya inilah yang bisa kami lakukan," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, pernyataan Presiden Macron dinilai telah menghina agama Islam dan mendiskreditkan Muslim dengan mengaitkannya dengan tindakan terorisme.

Dia juga menyatakan tidak akan melarang penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW, hal yang sangat ditentang umat Islam.

Macron menyampaikan pernyataannya menyusul pembunuhan terhadap Samuel Paty, seorang guru yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW, kepada siswanya.

Dia dipenggal remaja Muslim keturunan Chechnya yang berusia 18 tahun, Abdullah Anzorov, yang kemudian ditembak mati polisi.(*)

Presiden Prancis Rapat Darurat, Serangan Mematikan Terjadi Lagi di Nice 3 Orang Dilaporkan Tewas

Kevin Sanjaya ke Natasha Wilona: Cewek Ini yang Kalian Banggain? Netizen Langsung Heboh Liat Tangan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved