Berkarya Alihkan Dukungan ke Appi-Rahman, Badaruddin: Bisa Jadi Penentu Kemenangan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Partai Berkarya komitmen mendukung pasangan nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando pada pemilihan wali kota (Pilwali) Makassar 2020.

Dukungan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Berkarya, Badaruddin Andi Picunang di Makassar dalam acara silaturrahmi keluarga besar Partai Berkarya di Makassar, Sabtu (31/10/2020) malam.

Badaruddin menyatakan, salah satu pertimbangan Berkarya mendukung Appi-Rahman karena memiliki visi dan misi yang sama dengan partai tersebut.

"Bismillah, mulai hari ini, per 1 November kita memberikan dukungan ke Pak Appi dan Pak Rahman. Secara tertulis dukungan akan diterbitkan hari ini. Ini sebagai bentuk keseriusan kami mendukung pasangan ini," tegas Badaruddin.

Badaruddin mengakui sebelumnya Partai Berkarya telah mengeluarkan rekomendasi B1-KWK untuk pasangan Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi.

"Tapi ada kabar jika partai ini sebenarnya tidak diharapkan, kami hanya dianaktirikan. Kami seharusnya menjadi partai pengusung Danny-Fatma karena kami telah keluarkan rekomendasi B1-KWK sebelum pendaftaran di KPU," ujarnya.

Namun fakta di lapangan pihaknya hanya jadi pendukung. Olehnya itu dukungan kami tarik dan diberikan kepada Appi-Rahman.

"Meski dukungan ini agak telat, tapi saya yakin ini sangat berarti," ujar Badaruddin.

Menurutnya, Appi-Rahman memiliki komitmen akan membesarkan partai jika kelak terpilih menjadi wali kota.

Komitmen itu ditandai dengan penandatanganan pakta integritas.

"Dan ini yang menjadi patokan kami memberikan dukungan," jelasnya.

Olehnya itu, Badaruddin meminta seluruh kader partai di Kota Makassar untuk bekerja keras memenangkan Appi-Rahman.

"Meski hanya satu kursi di DPRD Makassar, namun suara Partai Berkarya bisa menjadi penentu kemenangan di Pilwalkot Makassar," kata Badaruddin.

Badaruddin memberi warning kepada kadernya yang tidak mendukung kandidat yang didukung oleh partai.

Pemberian sanksi dinilai wajar diberikan kepada kader yang secara terbuka menyatakan beda sikap dengan pilihan partainya.

"Pasti ada sanksi kepada kader yang beda pilihan. Kalau dia kader akan dipecat, kalau dia anggota dewan kita akan PAW," ujarnya menambahkan.

Ia menegaskan, partainya tidak akan ragu memecat kader yang tidak tegak lurus dengan keputusan partai.

Terkait Pemilu 2024, Badaruddin menargetkan kadernya bisa masuk ke senayan (DPR RI).

"Itu target kami dan Insya Allah akan terwujud dengan kerja keras para kader. Kami juga target setiap kursi di provinsi, adapun DPRD kabupaten/kota bisa bertambah," katanya