Tribun Makassar
Makna Hari Sumpah Pemuda Bagi Sekretaris Demokrat Sulsel Azizah Irma
"Termasuk mencintai keragaman budaya, keyakinan, bahasa, dan suku," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulsel tersebut kepada
Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan (DPRD) Sulsel, Andi Azizah Irma Wahyudiyati memaknai peringatan hari sumpah pemuda sebagai rasa cinta yang besar para pemuda kepada tanah air.
"Termasuk mencintai keragaman budaya, keyakinan, bahasa, dan suku," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulsel tersebut kepada Tribun Timur via pesan WhatsApp, Rabu (28/10/2020).
Putri Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid itupun berharap agar ditengah pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19 hari ini, pemuda harus betul-betul kuat dari berbagai tantangan.
"Bercermin keadaan hari ini dengan adanya pandemi, pemuda betul-betul harus bersatu agar menjadi kekuatan besar," jelasnya.
Ditengah perkembangan teknologi yang cukup pesat, tentu berpengaruh pada pola pikir generasi muda.
"Jika tidak dihadapi dengan bijak, generasi muda akan kehilangan jiwanya sebagai bangsa Indonesia. Lebih buruknya, mereka akan melupakan sejarah bangsa sendiri," kata Irma sapaannya.
Diketahui, Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap 28 Oktober.
Sumpah Pemuda adalah babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia untuk lepas dari belenggu penjajah.
Sumpah Pemuda juga merupakan sejarah tonggak bersatunya para pemuda-pemudi Indonesia.
Mereka mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Sumpah Pemuda merupakan hasil Kongres Pemuda Kedua yang dirumuskan 28 Oktober 1928 di Batavia, sekarang Jakarta.
Kongres pemuda adalah himpunan pelajar seluruh Indonesia yang dihadiri dan diwakili berbagai organisasi kepemudaan.
Kongres pemuda kedua adalah kelanjutan daripada Kongres pertama yang digelar 30 April sampai 2 Mei 1926 silam.
Momentum inilah yang menjadi cikal bakal bersatunya komponen pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang.
Peristiwa itupun menjadi satu tonggak penting dalam sejarah pergerakan nasional bangsa Indonesia.