Ini 3 Dalil yang Dijelaskan Ustadz Abdul Somad soal Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Setiap Tahun
Dia menjelaskan tiga dalil Maulid Nabi yang bisa menjadi dasar hukum, memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul Awal.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tanggal 12 Rabiul Awal jatuh pada hari Kamis 29 Oktober 2020 dimana umat Islam akan merayakan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan tentang hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tiap tahun, bagi umat Islam.
Dia menjelaskan tiga dalil Maulid Nabi yang bisa menjadi dasar hukum, memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul Awal.
Diketahui menurut pandangan sejumlah ulama, Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah.
Baca juga: Bacaan Sholawat Jibril Diucapkan 3.333 Kali Setiap Hari, Penarik Rezeki Paling Kuat Agar Lancar

Nabi lahir dari ibu Aminah binti Wahab dan ayah Abdullah bin Abdul Muththalib.
Sejumlah umat Islam memperingati hari lahir Nabi tidak hanya bertepatan pada tanggal 12 Rabiul Awal, namun selama satu bulan penuh dengan berbagai amalan. Lantas apa dalilnya?
Berikut tiga dalil Maulid Nabi dikutip dari ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) di channel Youtube Para Pejalan.
1. Dalil yang pertama, Ustaz Abdul Somad menceritakan soal Imam Ibnu Hajar al-' Asqalani dikutip Jalaluddin as-Suyuthi tentang Nabi Muhammad SAW sampai ke Madinah.
Nabi menjumpai orang Yahudi tak makan dan tak minum. 'Nabi bertanya, hari apa ini kenapa kalian tak makan?
Kenapa kalian tak minum?', mereka menjawab 'hari ini Allah menyelamatkan Musa dan hari ini Allah menenggelamkan Firaun. Itulah yang disebut hari Asyura tanggal 10 Muharram," jelas UAS.
UAS melanjutkan maknanya, bahwa pasca tanggal 10 Muharram Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israil berpuasa.
"Maka apa kata Nabi? 'Aku lebih berhak daripada Musa dari pada kalian, maka Nabi melaksanakan puasa, umat Islam melaksanakan puasa, setiap tahun setiap tanggal 10 Muharram. Kalau pada tanggal 10 Muharram setiap tahun boleh diulang-ulang padahal Musa diselamatkan sudah 3000 tahun yang lalu.
Diulang puasa itu setiap tahun karena bersyukur kepada Allah. Kalau selamatnya Musa boleh diulang tiap tahun, apalagi selamatnya Nabi Muhammad SAW," terang UAS kepada jamaah.
2. Dalil yang kedua, UAS bercerita soal Imam Al Bhalqi.
Ustaz Abdul Somad membacakan satu hadis bahwa umat manusia harus ingat tentang nikmat Allah.