Citizen Repoter
Peneliti BRPBAPPP Maros Kembangkan Aplikasi SIPETAK (Sistem Informasi Pengelolaan Tambak)
Peneliti sumberdaya daya lahan dan lingkungan budidaya BRPBAPPP Maros mengembangkan suatu aplikasi Prototipe Teknologi WebGIS
Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
Citizen Repoter, Andi Bahtiar, Humas Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Berlokasi di Maros
TRIBUN-TIMUR.COM - Hasil kegiatan riset mengenai aplikasi informasi dan analisis geospasial di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) dalam 10 tahun terakhir menemukan adanya berbagai kendala teknis pengelolaan tambak di sentra pengembangan udang/ikan di Indonesia.
Kendala teknis tersebut antara lain berupa syarat rekayasa tambak seperti desain saluran dan layout tambak yang kurang efektif sehingga menyulitkan pengelolaan lahan dan pada akhirnya berpengaruh pada beberapa permasalahan.
“Proses bimbingan teknis peningkatan produktivitas lahan budidaya juga masih bersifat parsial dan cenderung tidak terkoordinasi sehingga kelebihan dan kekurangan dari teknologi yang diterapkan juga hanya dapat diketahui oleh kelompok-kelompok petambak tertentu.
Permasalahan teknis dan non-teknis di dalam suatu kawasan budidaya seharusnya dapat diketahui dan dipikirkan penyelesaiaannya oleh banyak pihak untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
Upaya desain metode penyebarluasan informasi yang murah dan mudah untuk diakses dan dievaluasi oleh pemangku kebijakan seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Tata Ruang, Kementerian Kelautan dan Perikanan, pengusaha atau LSM perlu segera dilakukan agar dapat diperoleh umpan balik (feedbacks) untuk penanganannya.
Tahun 2018, peneliti sumberdaya daya lahan dan lingkungan budidaya BRPBAPPP Maros Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) Dr. Tarunamulia dan Tim mengembangkan suatu aplikasi Prototipe Teknologi WebGIS yang merupakan pengembangan sistem informasi geografis (SIG atau GIS) yang berbasis internet yang dinamakan Sistem Informasi Pengelolaan Tambak disingkat SIPETAK.
WebGIS yang diakses pada alamat URL http://sipetak.brpbap3maros.com/, Sebagaimana tujuannya dimaksudkan untuk memudahkan visualisasi dan interpretasi untuk menjamin efektivitas penetapan kebijakan pengelolaan dan pengembangan budidaya tambak.
Selain informasi petakan tambak, melalui aplikasi interface (Google Maps API), WebGIS ini juga menampilkan peta globe virtual gratis dan online yang didukung oleh citra satelit resolusi tinggi sehingga dapat menunjukkan tipe penggunaan lahan di sekitar tambak yang terdiri dari pemukiman, kebun campuran dan sawah Informasi penggunaan lahan disekitar tambak eksisting sangat berguna untuk memprediksi potensi pengembangan termasuk risiko dari dampak yang kemungkinan timbul akibat kegiatan budidaya terhadap penggunaan lahan lainnya. WebGIS SIPETAK juga menyediakan informasi jaringan saluran tambak dan sungai.
Setiap saluran tambak dapat diberikan kode atau nama untuk kebutuhan pengelolaan seperti revitalisasi saluran dan manajemen kualitas air.
Melalui kajian pengembangan aplikasi Sipetak tersebut.
Tim peneliti sumberdaya daya lahan dan lingkungan budidaya BRPBAPPP memberikan sosialisasi sekaligus bimbingan beknis (BIMTEK) penggunaan aplikasi Sipetak yang saat ini sudah berbasis Android kepada penyuluh perikanan dari dua Kabupaten yaitu Kabupaten Barru dan Kabupaten Pangkep serta dinas perikanan Kab. Barru yang berlokasi di Instalasi Pembenihan Udang Windu dan Kepiting BRPBAPPP selama 2 hari 26 - 27 Oktober 2020 dengan jumlah peserta 50 orang.
Menurut Dr. Tarunamulia, M.Sc yang merupakan penanggung jawab kegiatan riset, selain untuk meningkatkan kemapuan operasional aplikasi Sipetak bagi para peserta, bimbingan teknis ini juga bertujuan lebih jauh untuk meningkatkan partisipasi dan konstribusi calon surveyor dalam memperkaya data sekaligus meningkatkan akurasi informasi dari WebGIS Sipetak yang bersifat spasio-temporal.
Ir. Andi Sidda (Kepala Dinas Perikanan Kab. Barru) yang membuka kegiatan tersebut sangat merespon positif kegiatan ini mengingat fungsi dan manfaat dengan keberadaan WebGIS SIPETAK sangat membantu pengelolaan kegiatan budidaya pada skala petakan dan hamparan dan juga sangat bermanfaat baik untuk para penyuluh maupun para petambak, lebih lanjut mengatakan.” bahwa mudah - mudahan WebGIS SIPETAK dapat terus dikembangkan untuk mendukung kegiatan budidaya perikanan di Indonesia.
Mewakili kepala BRPBAPPP Maros Andi Bahtiar, S.St.Pi humas BRPBAPPP mengharapkan kepada peserta untuk berpartisipasi dalam pengimputan data ke aplikasi Sipetak untuk mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) khususnya Perikanan Budidaya dalam memasuki era revolusi industry 4.0 antara lain dalam hal “pemanfaatkan untuk mendapatkan informasi ketersediaan benih unggul, pakan, sarana dan prasarana produksi serta”.
Terobosan yang tidak kalah pentingnya dari aplikasi GIS berbasis internet ini adalah memungkinkan partisipasi berbagai stakeholders budidaya seperti penyuluh, pembudidaya, dinas perikanan atau LSM untuk mengupdate informasi ke dalam sistem aplikasi melalui fitur “surveyor” tentunya melalui verifikasi administrator utama untuk menjamin validasi data. (*)