Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CMSE 2020

Lo Kheng Hong, Dari Kampus Swasta Murah Tapi Kekayaannya Lebih dari Lulusan Harvard

Investor Bursa Efek Indonesia, Lo Kheng Hong menceritakan perjalanannya selama 31 tahun di pasar modal.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/HASIM
Investor Bursa Efek Indonesia, Lo Kheng Hong dalam Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Investor Bursa Efek Indonesia, Lo Kheng Hong menceritakan perjalanannya selama 31 tahun di pasar modal.

Ia menceritakan ketika tamat SMA tahun 1970-an, ia tak punya uang kemudian bekerja di bank bagian tata usaha.

Kemudian, kuliah di universitas murah di Jakarta, kuliah di SMA PSKAD, seberang RSCM.

"Waktu itu, tahun 1988, pemerintah membuat bank swasta boleh buka. Gaji saya naik hingga 200 persen, dari 27 ribu menjadi Rp 1 jutaan," katanya dalam Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020 via rilis ke tribun-timur.com, Minggu (25/20/2020).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), menyelenggarakan acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020 secara virtual, Senin (19/10/2020) hingga Sabtu (24/10/2020).

CMSE 2020 diselenggarakan sebagai rangkaian dari peringatan 43 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia.

Sejak menerima gaji pertama, ia pun langsung berinvestasi di pasar modal.

"Tahun 2004, saya ke Harvard. Katanya 1 persen lulusan Harvard itu mempunyai kekayaan US$ 30 juta atau sekitar Rp 450 miliar," katanya.

Sekarang, dia menyampaikan, kekayaannya di atas 99 persen lulusan Harvard University.

"Begitu besar berkah Tuhan untuk saya. Berkah tuhan begitu ajaib, Tuhan memberkahi saya melalui saham-saham," katanya.

Ia menyampaikan, investasi di BEI karena harta karun terbesar di pasar modal.

"Kalau bapak ibu mau jadi kaya maka di bursa efek lah tempatnya," katanya.

Misalnya, Astra Internasional mempunyai 214 ribu karyawan.

"Makin banyak lapangan kerja yang tercipta maka, makin sejahtera bangsa dan negara kita," katanya.

Sekarang pahlawan adalah orang yang bisa memberikan kesejahteraan kepada banyak orang.

"Perusahaan publik banyak mempekerjakan banyak orang. Perusahaan publik membahas pajak yang besar," katanya.

Menurutnya, pajak dari perusahaan publik ini yang dipakai untuk kesejahteraan masyarakat. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved