Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Umrah Sulsel

30 Ribuan Warga Sulsel Penasaran Kapan Berangkat Umrah Sudah Bayar Rp 600-an Miliar, Kapan ke Mekah?

Update jadwal umrah tahun ini - Ada 30 Ribuan Warga Sulsel Penasaran Kapan berangkat Umrah padahal Sudah Bayar Rp 600-an Miliar, Kapan ke Mekah?

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM
Menunggu Jadwal Umrah - Puluhan ribu jamaah umrah di Sulsel belum berangkat padahal sudah bayar 

Update jadwal umrah tahun ini - Ada 30 Ribuan Warga Sulsel Penasaran Kapan berangkat Umrah padahal Sudah Bayar Rp 600-an Miliar, Kapan ke Mekah?

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kurang lebih 30 ribuan jamaah umrah di Sulsel sedang menunggu kepastian berangkat mengunjungi dua Tanah Suci dari Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.

Pasalnya, ke-30 ribuan jamaah u mrah di Sulsel ini sudah menyetor biaya umrah ke travel.

Jika dikalkulasi dengan biaya minimal umrah yang ditetapkan pemerintah Rp 20 juta, berarti ada sekitaran Rp 600 miliar dana jamaah calon umrah di Sulsel yang menunggu kepastian. 

Wajar jika 30 ribuan jamaah ini terus menanyakan kepastian berangkat umrah mengingat sebelumnya, ada kasus penipuan 60 ribun lebih jamaah yang melibatkan travel dari Makassar, Abu Tours Corp.

Sekretaris Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) DPD Sulampua,  A Candrawali, mengasumsikan, secara akumulatif total jemaah tertahan selama pandemi sekitar 30 ribu orang.

Hal tersebut disampaikan saat menyambangi redaksi Tribun Timur Makassar, Jl Cendrawasih, Makassar, Kamis (22/10/2020) bersama Ketua AMPHURI Sulampua Ardiansyah Arsyad, Kabid Humas & Kreatif Mawardha Dj, Bendahara AMPHURI DPD Sulampua Suryadin Tosin, Kabid Pariwisata Andi Sophawaty Barung dan Wakabid Humas Ikram Noor.

"Secara akumulatif total jemaah yang tertahan di AMPHURI kurang lebih 3 ribu jemaah," katanya.

"Belum lagi dari asosiasi lain maupun travel lain yang tidak gabung di asosiasi pasti jumlahnya banyak," lanjutnya.

Menurut asumsi dasar alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Yasrib Soppeng ini, dari Februari hingga Semptember 2020, kurang 30 ribu total jemaah yang tertahan.

"Karena teman-teman travel ada yang menjual sampai Ramadan. Jadi kurang lebih 30 ribu ini menunggu kepastian dan kejelasan kapan akan berangkat," ujarnya.

Belum lagi, lanjutnya, jemaah yang rindu umrah atau ingin kembali Baitullah.

"Bahkan sekarang kalau ada yang tanya kapan umrah, terus dijawab harganya mahal karena banyak penambahan biaya, tetap tidak mengurangi keinginan mereka untuk cepat-cepat ke tanah suci," ujarnya kemudian.

Namun, ia menegaskan, hingga hari ini belum ada kejelasan harga dan tanggal keberangkatan.

"Informasi dari Pemerintah Arab Saudi, umrah dari luar mulai dibuka 1 November 2020. Semoga Indonesia salah satu negara yang diperbolehkan ke sana," tukasnya.

Ia menambahkan, AMPHURI selalu
mengimbau seluruh anggota tidak menerima uang muka terlebih dulu.

"Kami tetap membuka diri, untuk membuat daftar umrah namun belum transakasi sambil menunggu normal. Karena sampai sekarang kami belum punya kejelasan harga juga tanggal, semua tergantung Kemenag dan Pemerintah Arab Saudi," tutupnya.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel Kaswad Sartono menyatakan informasi resmi soal ibadah umrah akan disampaikan Kemenag RI 1 November mendatang.
“Kita semua masih menunggu info resmi dari KBRI di Arab terkait umrah. Pengumumannya dari Bapak Menteri Agama awal November 2020,” kata Kaswad.

Sementara itu Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Ali menegaskan, kepastian keberangkatan jemaah umrah Indonesia masih menunggu pengumuman dan izin dari Arab Saudi.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada informasi resmi yang disampaikan Saudi terkait diizinkannya pemberangkatan jemaah umrah asal Indonesia.

“Belum ada kepastian terkait izin keberangkatan jemaah umrah Indonesia. Kita masih menunggu dan berkoordinasi dengan pihak perwakilan di KJRI Jeddah,” kata Nizar melalui keterangan tertulis yang dilansir dari laman resmi Kemenag RI.

Nizar kembali menyampaikan bahwa Saudi akan memberikan izin penyelenggaraan umrah secara bertahap.

Ada tiga tahap yang direncanakan.

Pertama, mengizinkan warga negara Saudi dan ekspatriat yang tinggal di Saudi (mukimin) menunaikan ibadah umrah mulai 4 Oktober 2020.

Izin ini hanya untuk 30 persen dari kapasitas Masjidil Haram sesuai hitungan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, yakni 6.000 jemaah umrah per hari.

Kedua, mengizinkan ibadah umrah dan shalat di Masjidil Haram bagi warga negara Saudi dan ekspatriat mulai 18 Oktober 2020.

“Jumlahnya bertambah menjadi 75 persen dari kapasitas Masjidil Haram sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan, atau 15.000 jemaah umrah per hari dan 40.000 jemaah shalat per hari,” terang Nizar.

Ketiga, mengizinkan ibadah umrah dan shalat bagi warga Saudi, ekspatriat dan warga dari luar kerajaan.

Rencananya, mekanisme ini akan dimulai pada 1 November 2020.

Pada tahap tersebut, Masjidil Haram diharapkan dapat menampung 100 persen sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan, yaitu 20.000 jemaah umrah per hari dan 60.000 jemaah shalat per hari.

“Namun, ini masih menunggu pengumuman resmi kondisi pandemi Covid-19,” ucap Nizar.

“Kemenkes Saudi nanti akan merilis daftar negara dari luar kerajaan yang diizinkan masuk atau memberangkatkan jemaah,” lanjutnya.

Terpisah, Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan, GACA Circular Saudi melalui surat Nomor 4/6346 tanggal 15 September 2020 telah merilis daftar tiga negara yang sementara ini tidak diizinkan masuk ke Saudi untuk penerbangan non umrah.

Ketiga negara itu yakni India, Brasil dan Argentina. Endang juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari Saudi terkait penerbangan umrah.

“Saat ini kita masih menunggu dan semoga Indonesia termasuk yang diizinkan untuk memberangkatkan jemaah umrah pada 1 November mendatang,” katanya.(TRIBUN-TIMUR.COM/kompas.com)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved