Umrah Sulsel
30 Ribuan Warga Sulsel Penasaran Kapan Berangkat Umrah Sudah Bayar Rp 600-an Miliar, Kapan ke Mekah?
Update jadwal umrah tahun ini - Ada 30 Ribuan Warga Sulsel Penasaran Kapan berangkat Umrah padahal Sudah Bayar Rp 600-an Miliar, Kapan ke Mekah?
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Mansur AM
Ia menambahkan, AMPHURI selalu 
mengimbau seluruh anggota tidak menerima uang muka terlebih dulu.
"Kami tetap membuka diri, untuk membuat daftar umrah namun belum transakasi sambil menunggu normal. Karena sampai sekarang kami belum punya kejelasan harga juga tanggal, semua tergantung Kemenag dan Pemerintah Arab Saudi," tutupnya.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel Kaswad Sartono menyatakan informasi resmi soal ibadah umrah akan disampaikan Kemenag RI 1 November mendatang.
“Kita semua masih menunggu info resmi dari KBRI di Arab terkait umrah. Pengumumannya dari Bapak Menteri Agama awal November 2020,” kata Kaswad.
Sementara itu Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Ali menegaskan, kepastian keberangkatan jemaah umrah Indonesia masih menunggu pengumuman dan izin dari Arab Saudi.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada informasi resmi yang disampaikan Saudi terkait diizinkannya pemberangkatan jemaah umrah asal Indonesia.
“Belum ada kepastian terkait izin keberangkatan jemaah umrah Indonesia. Kita masih menunggu dan berkoordinasi dengan pihak perwakilan di KJRI Jeddah,” kata Nizar melalui keterangan tertulis yang dilansir dari laman resmi Kemenag RI.
Nizar kembali menyampaikan bahwa Saudi akan memberikan izin penyelenggaraan umrah secara bertahap.
Ada tiga tahap yang direncanakan.
Pertama, mengizinkan warga negara Saudi dan ekspatriat yang tinggal di Saudi (mukimin) menunaikan ibadah umrah mulai 4 Oktober 2020.
Izin ini hanya untuk 30 persen dari kapasitas Masjidil Haram sesuai hitungan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, yakni 6.000 jemaah umrah per hari.
Kedua, mengizinkan ibadah umrah dan shalat di Masjidil Haram bagi warga negara Saudi dan ekspatriat mulai 18 Oktober 2020.
“Jumlahnya bertambah menjadi 75 persen dari kapasitas Masjidil Haram sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan, atau 15.000 jemaah umrah per hari dan 40.000 jemaah shalat per hari,” terang Nizar.
Ketiga, mengizinkan ibadah umrah dan shalat bagi warga Saudi, ekspatriat dan warga dari luar kerajaan.
Rencananya, mekanisme ini akan dimulai pada 1 November 2020.
Pada tahap tersebut, Masjidil Haram diharapkan dapat menampung 100 persen sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan, yaitu 20.000 jemaah umrah per hari dan 60.000 jemaah shalat per hari.
