Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Pengakuan Warga Timor Leste Setelah Merdeka: Mendukung Pemerintah Indonesia Masih Hidup dengan Baik

Sekitar 42 persen orang Timor hidup dalam kemiskinan dan orang-orang yang mengais-ngais sampah adalah di antara yang paling putus asa.

Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Arif Fuddin Usman
tangkapan layar newshub.co.nz
Tampak pemandangan warga mengais di antara tumpukan sampah di kawasan kumuh di Dili, Timor Leste seperti dikutip dari newshub-co-nz 

Tetapi mereka telah berjuang untuk mengurangi kemiskinan yang meluas di antara 1,1 juta orang Timor Leste.

Uang - atau kekurangannya - bukanlah masalahnya. Timor-Leste telah diberkati dengan cadangan minyak dan gas.

Tapi mereka sekarang hampir habis - dan pendapatan yang mereka hasilkan akan hilang dalam 10 tahun ke depan karena pemerintah memompa sebagian besar uang yang dihasilkan dari minyak bumi ke skema pembangunan besar.

Pemerintah telah menghabiskan sekitar $ 300 juta untuk Proyek Tasi Mane - proyek infrastruktur minyak bumi di barat daya negara itu.

Selain Proyek Tasi Mane, pemerintah memompa ratusan juta untuk mengembangkan daerah kantong yang disebut Oecusse dan mengubahnya menjadi zona ekonomi khusus yang diharapkan dapat menarik investasi asing.

Sekali lagi, ini terbukti kontroversial karena rencana keuangannya tidak jelas.

Tetapi pemerintah mengatakan proyek-proyek besar ini diperlukan dan uang tidak akan habis.

"Orang mengira uang akan habis dalam waktu 10 tahun, tapi ini hanya prediksi," kata politisi Timor-Leste Estanislau da Silva.

"Kami sedang mengembangkan ekonomi dan saya tidak berpikir bahwa kami akan ditinggalkan dengan tangan kosong dalam waktu 10 tahun. Dan ini adalah taruhan terbaik yang kami lakukan saat ini untuk mendiversifikasi ekonomi kami."

Pemerintah mengakui perlu berinvestasi lebih banyak di bidang pendidikan dan kesehatan.

Timor-Leste memiliki angka kusta tertinggi di Asia Tenggara dan 50 persen anak-anak terhambat oleh malnutrisi.

Kemajuan Tidak Signifikan

Setelah memutuskan untuk menentukan nasibnya sendiri dan melepaskan diri dari NKRI, ekonomi Timor Leste disorot karena tidak mengalami perkembangan.

Bahkan kini Timor Leste disebut sebagai negara dengan tingkat kelaparan tinggi di dunia.

Karena setelah lepas dari Indonesia sejak referendum tahun 1999, Timor Leste harus menafkahi dirinya sendiri.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved