FKM Unhas
FKM Unhas Segera Buka Prodi S1 Kebidanan dan Profesi
FKM Unhas, IBI Sulsel, dan AIPKIND Sulawesi Selatan dan Barat sepakat bekerja sama untuk pembukaan Program Studi S1 Kebidanan dan Profesi.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanudsdin bersama Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sulsel dan Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND) Sulawesi Selatan dan Barat sepakat bekerja sama untuk pembukaan Program Studi S1 Kebidanan dan Profesi.
Kesepakatan ini tertuang dalam penandatangan nota kesepahaman antara Ketua PB IBI Suriani, Koordinator Wilayah AIPKIND Sulsel Dr Nurjaqin dan Dekan FKM Unhas Dr Aminuddin Syam.
Penandatanganan nota kesepahaman berlangsung di FKM Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Selasa (20/10/2020).
Ketua PB IBI Suriani B menuturkan, kerja sama dengan FKM Unhas untuk pembukaan Prodi S1 Kebidanan dan Profesi sejalan dengan kiprah, prestasi dan kemajuan yang dimiliki oleh FKM Unhas.
“Ada banyak kesamaan yang dimiliki antara keilmuan kebidanan dengan keilmuan kesehatan masyarakat,” kata Suriani dalam rilisnya, Rabu (21/10/2020).
Ketua AIPKIND Dr Nurjaqin menjelaskan, kerja sama ini merupakan langkah maju dalam pengembangan alumni dan pendidikan profesi.
Kerja sama tersebut akan menciptakan rasa tanggung jawab bagi pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian.
“Dengan mengetahui dengan jelas batas hak dan kewajiban kedua belah pihak, mengadakan hubungan kelembagaan dan kekeluargaan antara kedua belah pihak, meningkatkan kualitas tenaga bidan dan pelayanan kebidanan bagi masyarakat, serta sebagai acuan penetapan dan kesepakatan lebih lanjut yang timbul kemudian dalam hal yang diperlukan,” katanya.
Sementara Dekan FKM Unhas, Aminuddin Syam menyambut baik kerjasama tersebut.
Ia menjelaskan, FKM Unhas memiliki banyak pengalaman kerja sama dengan institusi dan perguruan tinggi lain, baik jenjang S2 maupun S3.
Kerja sama tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman serta tambahan ilmu yang dibutuhkan oleh tenaga kesehatan, dalam memberikan layanan kesehatan optimal pada masyarakat.
"Mereka harus dipersiapkan menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan Ibu dan anak, serta menurunkan angka kematian ibu dan anak. Bidan harus ditempatkan di desa-desa, sama seperti halnya dengan para Sarjana Kesehatan Masyarakat," katanya.
"Mereka semua perlu dibekali ilmu kesehatan masyarakat yang komprehensif sehingga bidan dapat memahami apa yang merupakan kebutuhan masyarakat dalam penanganan kesehatan ibu dan anak," tuturnya.(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam