Penanganan Covid
Cerita Mahasiswa Makassar Jadi Relawan Covid-19, Swab hingga 9 Kali hingga Jadi Panggilan Jiwa
Baru saha tiba di kampus, Sahrul kemudian mendapat telepon dari dr Hisbullah Amin untuk segera menuju ke salah satu rumah sakit.
Saat melakukan aksi kemanusiaan di Masamba, Sahrul bahkan harus menjalani tes swab hingga sembilan kali untuk memastikan agar setiap ia ke Masamba dirinya aman dari Virus Corona.
Ramadan dan Lebaran Tanpa Orangtua

Pengalaman berharga sebagai relawan juga dirasakan Yan Sanjaya. Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) tersebut menjadi bagi bagian Tim Relawan FTI UMI.
Sejak awal pandemi, Tim Relawan FTI UMI bergerak melakukan penyemprotan di sejumlah tempat umum, seperti puskesmas, rumah sakit, perkantoran, hingga rumah ibadah dengan menggunakan cairan disinfektan buatan sendiri.
Tak hanya itu, mereka juga membuat handsanitizer hingga Alat Pelindung Diri yang akan dibagi-bagikan kepada tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19.
Yan mengaku pada awalnya sempat merasa takut karena yang akan mereka hadapi adalah virus, sesuatu yang tidak 'terlihat' kasat mata.
Tapi, saat terjun menyemprot disinfektan di berbagai rumah sakit dan puskesmas, ia tetap mengutamakan keamanan dengan memakai APD.
Saat menjalani kegiatan kerelawanan tersebut, ternyata Yan juga mendapat pengalaman lucu.
"Tapi hal lucu itu, terkadang kita saat di rumah sakit menyemprot, kami tiba-tiba mau buang air kecil, sebelum masuk toilet kami sterilkan dulu dan harus menahan bau disinfektan sembari buang air kecil. Lalu setelah itu kita semprot lagi agar betul-betul steril,"kata Yan.
Ia juga mengaku pernah merasakan buka puasa dengan segelas air mineral dan teh kemasan di mobil saat pulang dari daerah karena mereka tidak membawa bekal saat melintas di jalan tol.
Bahkan, segelas air mineral dan teh kemasan tersebut harus dibagi-bagi ke sejumlah relawan lain.
"Sedihnya itu ketika menjalani sahur pertama Ramadan hingga lebaran hanya bersama teman di kampus tanpa orangtua,"cerita Sahrul.
Jadi Relawan sebagai Panggilan Jiwa

Kegiatan Kerelawanan telah menjadi 'denyut jantung' bagi Dekan FTI UMI, Zakir Sabara sejak masih menjadi mahasiswa.
Di masa pandemi Covid-19, Zakir menggerakkan mahasiswanya menjadi relawan pencegahan Virus Corona atau Covid-19 di Sulawesi Selatan.