Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

Kepala BKPM RI Ungkap Kontribusi UMKM di Webinar FEB Unhas

FEB Unhas menyelenggarakan webinar nasional dengan tema "BUMN, Keuangan Mikro dan Pertumbuhan Ekonomi

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
Unhas
Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menyelenggarakan webinar nasional dengan tema BUMN, Keuangan Mikro dan Pertumbuhan Ekonomi, Selasa (20102020). (Unhas) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menyelenggarakan webinar nasional dengan tema "BUMN, Keuangan Mikro dan Pertumbuhan Ekonomi".

Kegiatan yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-72 FEB, berlangsung melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (20/10/2020).

Hadir sebagai narasumber Erick Thohir (Menteri BUMN RI), Bahlil Lahadalia (Kepala BKPM RI), M Fankar Umran (Dirut BRI Insurance), Dr Rizal E Halim (Ketua BPKN), dan Prof Dr Nursini (Guru Besar FEB Unhas).

Dekan FEB Unhas Prof Dr Abd Rahman Kadir, mengapresiasi kesediaan para narasumber untuk berbagi wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman terkait tema pembahasan.

"Kegiatan ini menjadi kontribusi FEB Unhas dalam menghadirkan solusi melalui diskusi terhadap permasalahan ekonomi bangsa yang saat ini mulai untuk dibenahi pada masa era normal baru," katanya.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unhas, Prof Muh Nasrum Massi dalam sambutannya mengatakan, Unhas terus bertransformasi sebagai respon terhadap dinamika perkembangan internal dan perubahan eksternal lingkup nasional maupun global.

Hal ini dibuktikan dari upaya Unhas yang terus melakukan pembenahan untuk menjamin mutu dan kualitas pendidikan yang diberikan.

"Unhas yang awalnya berstatus satker lalu bertransisi menjadi BLU dan kemudian ini terus ditingkatkan sehingga saat ini Unhas telah berstatus PTN-BH. Ini juga tentunya didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing," jelas Prof Nasrum.

Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia menjelaskan tentang "Sinergitas Kebijakan Investasi dan Pemberdayaan UMKM dalam Pemulihan Ekonomi Nasional".

Bahlil menuturkan dampak pandemi Covid-19 sangat besar, salah satunya pada pranata kehidupan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua turun sebesar 5,32%, Foreign Direct Investment (FDI) global diprediksi turun 30-40% dan 7 juta tenaga kerja Indonesia mengalami dampak, baik pemutusan hubungan kerja, dirumahkan, dan sebagainya.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi.

Hal ini dibuktikan dengan 120 juta dari 133 juta angkatan kerja Indonesia bekerja di sektor UMKM baik formal maupun informal.

Selain itu, 98,7% dari total unit usaha di Indonesia atau sekitar 64,2 juta unit usaha di Indonesia oleh UMKM.

"UMKM memiliki peran dan kontribusi besar dalam meningkatkan perekonomian nasional. 61,7% dari PDB Indonesia disumbang oleh UMKM dengan mayoritas 37,77% berada di usaha mikro," jelas Bahlil.

Sementara M Fankar Umran menuturkan, usaha mikro merupakan jenis usaha dengan beberapa ciri, antara lain milik orang perorangan, aset di bawah 50 juta, dan omset pertahun di bawah 300 juta.

Karakteristik antara lain keterbatasan akses pada lembaga keuangan, hingga kemampuan akses pada teknologi yang terbatas.

"Ada beberapa tantangan dalam pembiayaan usaha mikro seperti kondisi geografis yang menyebabkan sulit dijangkau oleh lembaga keuangan, literasi keuangan yang rendah, adanya keterbatasan sumber daya berupa dana dan Infrastruktur, biaya transaksi tinggi hingga bisnis model yang dinamis," jelas Fankar. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved