Bincang Kampus Tribun
Sempat Pusing Urus Mega Burger, Kini Mega Al Reskyani Tak Lagi Minta Uang Orang Tua
Mega Al Reskyani dalam Bincang Kampus itu mengatakan bahwa usaha Mega Burger ia bangun sejak pandemi Covid-19.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswi Farmasi Universitas Muslim Indonesia (UMI), Mega Al Reskyani bercerita banyak tentang usahanya, Mega Burger.
Hal tersebut disampaikannya dalam Bincang Kampus Tribun Timur, Jumat (16/10/2020) sore.
Acara ini disiarkan secara langsung melalui YouTube dan Facebook Tribun Timur.
Bincang Kampus Seri #16 ini mengangkat tema Mahasiswa & Bisnisnya di Masa Pandemi.
Acara dipandu oleh Editor Tribun Timur Munawwarah Ahmad itu hari ini menghadirkan dua narasumber.
Ada Mega Al Reskyani yang merupakan mahasiswi Farmasi Universitas Muslim Indonesia yang mempunyai usaha Mega Burger dan juga Muh Said, mahasiswa Teknik Pertambangan FTI UMI dengan usaha Idstore_20 your daily wear.
Mega Al Reskyani dalam Bincang Kampus itu mengatakan bahwa usaha Mega Burger ia bangun sejak pandemi Covid-19.
"Setelah datang pandemi ini, di rumah saya bingung nda ada kerjaan. Kuliahnya juga online. Saya berpikir, kyaknya bagus deh saya jualan burger," cerita Mega.
Mega mengatakan bahwa dirinya memang suka berbisnis. Jiwa bisnisnya mulai ada sejak Sekolah Dasar (SD).
Begitupun ketika dirinya ketika lanjut Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Karena pandemi Covid-19, Mega kemudian membuka usaha Mega Burger.
Dirinya pun bisa mendapatkan uang hasil keringat sendiri tanpa harus meminta ke orang tua.
"Alhamdulillah, sampai sekarang saya mendapatkan hasil yang saya inginkan. Dulunya minta uang ke orang tua, sekarang saya tanpa minta ke orang tua," tutur Mega.
Dalam menjalankan usahanya itu, Mega pernah mengalami kendala.
Dimana saat itu, banyak pelanggan yang mau beli dan bertepatan dengan kuliah daringnya.
"Pernah ada kendala. Pertama karena saya sekarang sudah semester 3, di sini tugas sangat-sangat menumpuk. Belum selesai satu, ada lagi satu. Di sini terkadang kita tidak bisa jaga jualan. Jadi pernah saya saya jaga toko, jualan, kuliah. Saya pusing, tidak ada bantu saya. Kebutuhan hari itu orang tua ada kesibukan," ceritanya.
"Saya berpikir, saya usir tidak ya pembeli saya. Bilang saya kuliah dulu, nanti kembali lagi. Terpaksa saya offkan kamera saya, terus saya ditegur dosen saya. Kemudian saya panik, maaf tadi izin ke WC sebentar," lanjut Mega.
Karena kendala itu, Mega sempat berpikir untuk memilih salah satunya, antara kerja atau kuliah.
"Di situ saya berpikir saya berhenti kuliah atau saya berhenti jualan. Tapi sembari berpikir bisalah saya nanti atur waktu. Bicara ke keluarga saya, bisa tidak kalau saya kuliah, bantu jaga toko saya. Kalau selesai kuliah kita bergantian," ujarnya.
Burger Murah
Burger Mega berbeda dengan burger lainnya, terutama di harga.
Mega hanya menjual burger itu dengan harga Rp 10 ribu.
"Lebih baik murah, tidak perlu untung banyak, pelanggan juga nda lari," katanya.
Adapun isiannya yakni nugget ayam, timun, tomat, salada, mayones, saus tomat atau lombok.
"Pembeli biasanya bilang, kok murah banget. Di sana cuman 15. Mending saya beli di sini," ceritanya.
Seiring berjalannya waktu, Mega tidak hanya menjual burger tetapi juga bakso bakar dan sosis bakar.