Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Rangga, Bocah yang Tewas Setelah Berusaha Lindungi 'Kehormatan' Ibunya saat Hendak Diperkosa

Rangga tewas setelah berusaha melindungi sang ibu yang hendak diperkosa dengan cara berteriak meminta tolong.

Editor: Anita Kusuma Wardana
istimewa
Kisah Rangga, Bocah yang Tewas Setelah Berusaha Lindungi 'Kehormatan' Ibunya saat Hendak Diperkosa 

TRIBUN-TIMUR.COM-Seorang bocah berusia 10 tahun di Aceh Timur, Rangga tewas di tangan pemerkosa ibunya.

Namanya pun menjadi trending di Twitter, (Kamis (15/10/2020) karena aksi heroiknya yang ingin mempertahankan kehormatan ibunya yang hendak diperkosa.

Bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu berani melawan pria yang hendak memperkosa ibunya, meski telah diminta lari.

 

Rangga tak bergeming. Ia tetap berusaha melindungi sang ibu dengan cara berteriak meminta tolong.

Nahas, pelaku yang bernama Samsul Bahri membacok Rangga di bagian pundak sebelah kanan.

Pelaku juga menebas leher dan menusuk pundak sebelah kiri Rangga.

Kekejian yang dilakukan lajang pengangguran sekaligus residivis kasus pembunuhan tak berhenti sampai di situ.

Ia memasukkan jasad Rangga ke dalam karung dan membuangnya ke sungai.

Baca juga: 2 Kelompok Pemuda di Bua Luwu Bentrok, 1 Orang Luka Kena Busur

Baca juga: Sisa 8 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di RSUD Daya Makassar, RS Tadjuddin Chalid 2 Pasien

Baru Saja Rayakan Ulang Tahun

Rangga rupanya baru saja merayakan ulang tahun yang ke-10 pada 19 September 2020.

Dikatakan sang ayah kandung, Fadli Fajar, Rangga baru saja tinggal dua minggu bersama sang ibu, Dn (28) di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Sejak berpisah dengan Dn dua tahun lalu, Rangga bersama sang adik tinggal bersama Fadli Fajar di Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara.

"Tanggal 19 September 2020 lalu, saya baru saja merayakan ulang tahun almarhum yang genap berusia 10 tahun," ujarnya.

Berapa hari setelah merayakan ultahnya yang ke-10, sang ibu datang ke rumahnya di Medan Selayang.

Dn ingin membawa Rangga ke Aceh agar menjadi teman saat suaminya sekarang memancing di sungai saat malam hari.

Saat itu, Fadli mengaku berat melepas kepergian putra pertamanya.

"Tapi karena almarhum terus merengek dan bersikeras ikut, akhirnya saya mengizinkannya," kata dia, dikutip dari Serambinews.com.

Karena itu, Fadli Fajar sempat kaget dan tak percaya mendengar kabar Rangga telah meninggal dunia.

"Saya hampir tak percaya mendengar kabar Rangga meninggal. Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah," ujar Fadli.

"Saya dapat kabar, sebelum meningal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya. Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku."

"Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," imbuhnya lagi.

Dikenal sebagai Sosok yang Cerdas

korban dan pelaku pembunuhan di Aceh Timur.
korban dan pelaku pembunuhan di Aceh Timur. (Ist/Serambinews.com)

Rasa sedih memang masih menggelayuti Fadli. Bahkan pria berdarah Aceh-Karo ini menuturkan kenangan buah hatinya sembari menangis.

Bagi Fadli, Rangga adalah anak yang cerdas dan selalu mendapat ranking 1 atau 2 di sekolahnya.

Rangga juga sudah bisa membaca Alquran.

"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas."

"Bahkan sekarang ia sudah mampu membaca Alquran," katanya.

Kini, Fadli Fajar telah mengikhlaskan kepergian anak kesayangannya itu.

"Allah SWT lebih sayang kepadanya, sehingga memanggilnya duluan dari pada kami. ‘Selamat jalan nak, kami akan selalu merindukanmu nak’," ucap ayahnya kembali menangis.

Fadli Fajar pun berharap penegak hukum memberikan ganjaran seberat-beratnya kepada pelaku.

Agar tidak ada lagi Rangga Rangga lain yang menjadi korban.

Netter: Selamat Jalan Pahlawan

Kisah Rangga melindungi sang ibu dari tindak pemerkosaan menuai atensi besar dari sejumlah warganet.

Bahkan mereka menulis ucapan 'Selamat Jalan Pahlawan' pada setiap cuitan serta foto Rangga yang tersebar di media sosial.

Mereka menyebu Rangga adalah pahlawan sesungguhnya di dunia nyata dan melayangkan simpati pada keluarga korban.

Kronologi

Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh.

Saat itu, Rangga hanya tinggal bersama sang ibu, Dn di rumah.

Suami Dn yang juga ayah tiri Rangga, A sedang tak berada di rumah.

Ia memancing sejak malam dan baru pulang pada pagi atau malah siang hari.

Ibu dan anak tidur di rumah yang jauh dari pemukiman warga atau di tengah kebun sawit.

Kasat Reskrim Polres Langsa, Iptu Arief S Wibowo mengatakan, pelaku yang merupakan residivis kasus pembunuhan masuk ke rumah Dn.

Mendapati korban tengah tidur bersama Rangga, tersangka melakukan pelecehan.

Dn terbangun dan terkejut melihat pelaku yang sudah berada di samping tempat tidur sembari memegang parang.

Dn membangunkan sang anak dan meminta Rangga untuk lari, menyelamatkan diri.

"Korban DN spontan langsung membangunkan anaknya agar lari dari rumahnya untuk menyelamatkan diri," ungkap Kasat Reskrim.

Saat Rangga terbangun dan melihat pelaku, ia langsung berteriak minta tolong.

Seketika itu pula pelaku membunuh Rangga. Ia juga menusuk dada DN.

Tak cukup sampai di situ, pelaku SB menyeret Dn keluar dari rumah dan mencoba memperkosa korban.

Dn pun menolak. Pelaku mencekik leher dan membenturkan kepala Dn ke rabat beton jalan.

Setelah korban lemas, pelaku melakukan pemerkosaan. Setelah itu, korban Dn pingsan.

Dn akhirnya bisa melepaskan diri saat pelaku berjalan ke sungai membawa karung yang berisi jenazah Rangga.

Tepat saat azan subuh berkumandang, Dn berhasil melepaskan ikatan di tangannya.

"Begitu ikatan tangan terlepas, saat itu juga korban Dn langsung berlari menuju ke rumah warga untuk meminta pertolongan kepada warga setempat," ujar Kasat Reskrim.

(Tribunnews.com/Sri Juliati, Serambinews.com/Zubir)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Rangga, Bocah yang Berani Lawan Pemerkosa Ibunya, Netter Ucapkan Selamat Jalan Pahlawan

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved