Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Stephen Chow

Stephen Chow Pemeran Utama Shaolin Soccer Disebut Bangkrut & Terlilit Utang Sangat Besar

Stephen Chow Pemeran Utama Shaolin Soccer Disebut Bangkrut & Terlilit Utang Sangat Besar

Tangkap layar Youtube
Stephen Chow Pemeran Utama Shaolin Soccer Disebut Bangkrut & Terlilit Utang Sangat Besar 

Stephen Chow Pemeran Utama Shaolin Soccer Disebut Bangkrut & Terlilit Utang Sangat Besar

TRIBUN-TIMUR.COM,- Aktor dan sutradara film Hong Kong, Stephen Chow, dikabarkan memiliki utang pada investor dan mantan kekasihnya, seorang ahli waris konstruksi Yu Manfung.

Tak sedikit, nilai utangnya disebut mencapai 47,4 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 697 triliun.

Masalah keuangannya itu diduga bermula pada 2012 ketika Manfung mengakhiri hubungannya dengan Chow yang sudah berjalan selama 13 tahun.

Saat hubungan itu berakhir pada 2010, Manfung mengajukan gugatan kepada Chow sebesar 14 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 206 miliar.

Jumlah itu diklaimnya sebagai utang komisi dari Chow atas penjualan rumah mewah di The Peak Hong Kong.

Karena Chow telah tinggal di rumah itu, Manfung merasa dia seharusnya berhak atas bayaran 10 persennya, yang berarti sekitar 80 juta dollar Hong Kong atau Rp 151 miliar.

Sebagai informasi, rumah yang dimaksud Manfung ini adalah kediaman yang sejak awal tahun ini dikabarkan digadaikan oleh Chow.

Menurut Manfung, sejauh ini dia hanya menerima 1,75 juta dollar AS atau Rp 25 miliar.

Namun, Chow mengatakan, jumlah tersebut dibuat atas niat baik dan menyangkal berutang komisi padanya.

Kasus ini kemudian bergulir ke pengadilan sejak November 2020. Setelah itu, dilaporkan bahwa Chow mempunyai gunungan utang kepada investor.

Pada 2016, Chow menandatangani "Perjanjian Taruhan" di mana investor berkomitmen untuk berinvestasi sebesar 230 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,3 triliun di perusahaannya dan dijamin mendapatkan keuntungan sebesar 180 juta dollar AS atau Rp 2,6 triliun setelah empat tahun.

Menurut sumber, segala sesuatunya berjalan cukup lancar dalam tiga tahun pertama, dengan perusahaan mencatat keuntungan total sebesar 117 juta dollar AS atau Rp 1,7 triliun.

Namun pada tahun keempat, investor hanya menerima 30 juta dollar AS atau Rp 441 miliar karena pandemi Covid-19 yang telah menjungkirbalikkan industri film global.

Penghasilan untuk kuartal pertama pada 2020 belum dihitung, tetapi nilainya meragukan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved