Jelang Rapat PT LIB & Klub Liga 1, Ini 2 Opsi Akan Ditawarkan? Posisi PSM & PSMS Tolak Turnamen Mini

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengagendakan pertemuan dengan klub di Yogyakarta, untuk membahas kepastian kompetisi, Selasa (13/10/2020).

Namun sebelum pertemuan ini berlangsung, beberapa hari sebelumnya LIB ternyata sudah bertemu dengan pihak PSSI.

Baca juga: 3 Minggu di Yogyakarta, Pemain PSM Dapat Hadiah Seperti Ini? Lalu Uji Coba Batal, Begini Alasannya?

Baca juga: Lagi, Dinar Candy Ketagihan Jual Celana Dalam, karena Sepi Job, Kali Ini yang Bagaimana & untuk Apa?

Kabar yang beredar, pada pertemuan hari ini LIB akan menawarkan dua opsi kepada klub.

Pertama Liga 1 tetap mengacu pada jadwal awal yakni November mendatang. Kemudian opsi kedua yakni Liga 1 diputar pasca Pilkada serentak, 9 Desember mendatang.

Hanya saja, hingga berita ini diturunkan bocoran opsi ini belum ditanggapi langsung oleh LIB dan PSSI.

Bagaimana tanggapan pihak PSM? Manajemen skuat berjuluk Laskar Pinisi itu enggan menafsirkan lebih jauh.

Media officer PSM, Sulaiman Abdul Karim, dikonfirmasi terpisah mengatakan ia dan jajaran manajemen masih menunggu hasil pertemuan tersebut.

Untuk dua opsi yang beredar, Sule - sapaan akrabnya tak mau berkomentar terlalu jauh. "Kami menunggu yang pasti-pasti saja dulu," singkatnya, Senin (12/10).

Baca juga: Uji Coba Perdana, Bukan Lawan Sulut United, PSM Lawan Klub Ini? Tanpa Wiljan Pluim dan Siapa Lagi?

Baca juga: Sinopsis Jodha Akbar Episode 26 Part 2, Tayang ANTV 13 Oktober 2020, Jalal Ceraikan Ruqaiya, Kaget

Namun, secara umum PSM, kata Sule sangat memginginkan Liga 1 bisa digelar dalam waktu dekat.

Bukan hanya PSM saja tentunya, namun juga tim-tim lain. "Saya kira semua klub lah sepakat Liga 1 bisa bergulir lebih cepat," sambungnya.

Saat ini skuat PSM masih bertahan di Kota Yogyakarta, sembari menunggu kejelasan kompetisi.

Kendati belum jelas, Zulkifli Syukur cs masih menjalani latihan fisik dan taktikal dibawah arahan Pelatih Herrie Setyawan.

Suporter: Hentikan Saja

Sementara itu, Presiden Komunitas suporter Red Gank, Sul Dg Kulle, mengatakan bahwa seandainya dua opsi itu dibahas, akan sangat sulit jika digelar setelah Pilkada.

Menururtnya, waktu yang akan digunakan untuk kompetisi 2020 tak cukup untuk menyelesaikan seluruh pertandingan.

"Opsi setelah Pilkada cukup berat, karena Desember berarti kalau kompetisinya tetap dua putaran.

"Pertanyaan saya kapan selesainya? Ini akan sangat mengganggu jadwal musim 2021," ucapnya.

Apalagi, lanjut Sul ada rencana gelaran Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.

Sehingga ia menyarankan kompetisi dihentikan saja, sembari menunggu format baru musim depan.

"Kalau hanya satu putaran okelah, tapi kalau tetap dua putaran sangat susah. Atau sekalian musim 2020 ini dianggap tidak ada saja.

"Supaya fokus ke musim berikutnya dengan persiapan yang lebih matang," tambah Sul. Sehingga ia menyebut kompetisi seharusnya digelar lebih cepat.

Harus Ada Kepastian

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengatakan bahwa saat ini pihaknya hanya meminta kepastian terkait lanjutan Liga 1 2020.

"Kami meminta kejelasan dan kepastian Liga 1 serta solusi dari PT LIB seperti apa dengan adanya penundaan ini," kata Yoyok Sukawi kepada BolaSport.com, Minggu (11/10/2020).

Dengan molornya kompetisi selama sebulan lagi, tim berjulukan Mahesa Jenar itu menanyakan bagaimana soal hak komersial dan lain sebagainnya untuk klub.

Baca juga: Kabar Terbaru Steven Paulle, Mantan Bek PSM Makassar dan Persija Jakarta, Kini Jadi Pelatih

Baca juga: CEO PSIS Bocorkan Isi Rapat PSSI & PT LIB, Fans PSM Berharap Jelas, Liga 1 2020 Dilanjut Bulan Ini?

Tak tanya itu, jika harus mengalami penundaan lagi, Yoyok berharap ada solusi terbaik yang telah disiapkan oleh PSSI dan PT LIB.

"Kami hanya meminta masalah hak finansial klub saja. Kalau soal kerugian sudah pasti dan LIB pasti tidak akan mampu untuk itu," ujarnya.

Kabar dua opsi yang ditawarkan kepada klub adalah Liga 1 tetap mengacu pada jadwal awal yakni November.

Kedua Liga 1 diputar pasca Pilkada serentak, 9 Desember mendatang.

PSMS Tolak Turnamen Mini

Sementara itu, pihak PSMS Medan mendengar kabar bahwa ada rencana dari PSSI untuk menggelar turnamen mini di Yogyakarta.

Kabar itu terdengar setelah PSSI kesulitan untuk melanjutkan kembali Liga 1 dan Liga 2 2020 karena tak mendapatkan izin keramaian dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Turnamen mini tersebut bisa saja digelar karena saat ini sudah ada beberapa klub terutama tim Liga 1 yang berada di Yogyakarta.

Mereka adalah Persiraja Banda Aceh, Barito Putera, dan PSM Makassar.

Selain itu ada pula PSS Sleman dan juga satu klub Liga 2, PSIM Yogyakarta.

Terkait adanya rencana tersebut, manajemen PSMS Medan bersikukuh menolaknya terutama untuk klub-klub Liga 2.

Sebab, jika turnamen mini itu digelar sebagai pengganti liga, maka tidak ada tim yang promosi ke Liga 1 musim depan.

"Ya ini sia-sia (turnamen mini) karena finansial habis," kata manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang, dikutip dari BolaSport.com, Senin (12/10).

"Waktu, tenaga, dan pikiran juga habis. Sangat disayangkan dengan persiapan kami," ucap Mulyadi menambahkan.

Mulyadi ingin PSSI tetap menggulirkan kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 musim ini.

Jika memang kompetisi batal digelar, maka klub-klub peserta harus dapat kejelasan terkait kontrak pemain dan pelatih serta kejelasan musim berikutnya.

"Kalau kompetisi dibatalkan ya kami sangat menyayangkan. Ya mau gimana lagi tapi apapun kami dukung keputusan pemerintah," ucap Mulyadi. (ian)