Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Enrekang

Tak Diterima Keluarganya, Lelaki Paruh Baya di Enrekang Ini Terpaksa Tinggal di Masjid

Selama berada di masjid, Gunawan hanya mengandalkan bantuan masyarakat sekitar untuk makan dan keperluannya sehari-hari.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/M AZIS ALBAR
Seorang lelaki paruh baya, Gunawan terpaksa harus menginap di Masjid Baiturrahman Pinang. Gunawan merupakan warga Salu Dewata, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. 

Untuk itu, Sukma Dani tak bisa mengambil keputusan sebelum bertemu dengan Kepala Dinas Transmigrasi.

Hal yang dilakukan secepatnya oleh Sekretaris Dinsos adalah mengurus dokumen Kependudukan Gunawan terlebih dahulu.

Pihaknya sudah tawarkan untuk saya ajak bertemu dengan keluarganya tapi dia tidak mau.

"Dia maunya buka usaha sendiri tapi tidak punya modal. Nah saya mau bawa dia ke Panti Jompo untuk sementara sambil kita carikan lapangan kerja, tapi dia juga tidak mau," tuturnya.

"Seandainya kita sudah punya rumah singgah maka orang-orang terlantar seperti ini kita tampung di sana dulu sambil kita carikan solusinya," tambahnya.

Untuk mendapatkan bantuan dan perhatian dinas terkait memang Gunawan harus mengaktifkan kembali dokumen kependudukannya menjadi penduduk Enrekang.

Karena pada saat pindah ke Jawa Gunawan sudah mengambil suket pindah domisili pada dinas terkait.

Untuk itu, Sukma Dani benjanji akan membantu memfasilitasi proses pengurusan dokumen kependudukan Gunawan secepatnya.

Sementara, Ketua Komunitas Pemerhati Perempuan dan Anak Massenrempul (KP2AM), Sry Yanthi Ningsih mengatakan kondisi seperti ini tidak akan terjadi jika saja Enrekang memiliki Rumah Singgah dan rumah aman.

Ia mengatakan banyak sekali orang terlantar yang ditemukan di Enrekang terpaksa harus dibawa ke Pusat Rehabilitasi seperti Panti Jompo tempat dan penampungan orang terlantar diluar daerah karena Enrekang tak memiliki fasilitas tersebut.

Hal itu, menjadi kendala bagi pihaknya karena Enrekang belum memiliki rumah singgah.

Padahal, seandainya fasilitas itu ada, orang-orang seperti Pak Gunawan dan mereka yang punya masalah sosial bisa kita tampung sementara dirumah singgah sambil mencari langkah apa yang selanjutnya akan kita lakukan.

Menurutnya, sudah selayaknya Kabupaten Enrekang memiliki rumah singgah dan rumah aman mengingat banyak masalah sosial yang terjadi di Enrekang yang korbannya adalah warga Enrekang seperti halnya Gunawan.

Gunawan adalah satu diantara sekian banyak kasus di Enrekang yang membutuhkan penanganan khusus oleh Instansi terkait.

Perempuan yang rumahnya sering dijadikan Rumah Aman bagi korban kekerasan seksual dan kekerasan terhadap perempuan ini mengaku sudah sering membahas tentang keberadaan rumah singgah dan rumah aman dalam berbagai pertemuan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved