Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FAKTA Menarik Tentang Pengusaha Robby Sumampow yang Meninggal Dunia, Dekat dengan Keluarga Cendana

FAKTA Menarik Tentang Pengusaha Robby Sumampow yang Meninggal Dunia, Dekat dengan Keluarga Cendana

Editor: Ilham Arsyam
(Istimewa via Tribunsolo.com)
Robby Sumampow (kiri) dan seorang pemuka agama. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Fakta-fakta pengusaha Robby Sumampow yang meninggal dunia

Pengusaha asal Solo, Robby Sumampow meninggal dunia dalam usia 76 tahun, Minggu (11/10/2020) malam. 

Diberitakan TribunSolo.com, Robby meninggal dalam perawatan di sebuah rumah sakit di Singapura.

Menurut Pengurus Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto, Robby meninggal sekira pukul 23.00 WIB.

"Kemarin pukul 23.00 WIB saya dikabari dari teman. Kemudian pukul 01.00 WIB, saya mendapat kabar dari keponakannya," kata Sumartono.

Baca juga: Robby Sumampouw Meninggal Dunia, Pengusaha Sahabat Sandiaga Sekampung Jokowi Ini Wafat di Singapura

Baca juga: Kisah Pilu Suami di Aceh, Istri Diperkosa Lelaki Pengangguran & Anak Dibunuh saat Lindungi Sang Ibu

Semasa hidup, Robby dikenal sebagai pengusaha properti yang dekat dengan Presiden ke-2 RI, Soharto. 

Berikut fakta tentang meninggalnya Robby Sumampow sebagaimana dihimpun Tribunnews.com, Senin (12/10/2020): 

1. Dirawat sejak 2-3 pekan

Robby Sumampow (kiri) dan seorang pemuka agama. Sekitar 50-an karyawan Hotel Adhiwangs di Solo atau Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (8/11/2019), mendoakan sang pemilik hotel, Robby Sumampow.
Robby Sumampow (kiri) dan seorang pemuka agama.(Istimewa via Tribunsolo.com)

Sebelum tutup usia, Robby Sumampow sudah menjalani perawatan di Singapura sejak 2 hingga 3 pekan.

Meski demikian, belum diketahui pasti penyakit yang diderita Robby.

"Pak Robby sakit sudah agak lama. Kondisi almarhum kurang sehat beberapa waktu lalu," kata Sumartono kepada TribunSolo.com, Senin (12/10/2020).

"Kira-kira dua sampai tiga minggu lalu. Saya dapat kabar saat berada di PMS kalau pak Robby ke Singapura untuk kontrol," tambahnya.

Sumartono belum bisa memastikan penyakit yang diidap Robby hingga akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

"Aku tidak tahu jelasnya. Dengar-dengar jantung. Itu sudah lama. Jantung beliau agak kurang begitu bagus," ucapnya.

2. Jenazah dibawa ke Solo

Dari Singapura, jenazah Robby akan dibawa ke Solo.

Setelah tiba di Solo, jenazah akan disemayamkan di rumah duka Thiong Ting. 

"Tadi pagi sudah koordinasi dengan keponakannya akan dibawa ke Thiong Ting. Ini masih dicarikan ruang yang tersedia," ujar Sumartono, Senin. 

Baca juga: Apa itu Rabu Wekasan? Jatuh 14 Oktober 2020, Berikut Amalan-amalan Tolak Bala dalam Islam

Sumartono belum bisa memastikan jenazah akan diterbangkan jam berapa lantaran pihak keluarga almarhum masih mengurus jadwalnya.

"Mau dibawa ke Solo. Pesawat apa baru diurus," tandasnya

3. Dikenal dekat dengan Soeharto

Di masa Orde Baru, Robby dikenal sebagai pengusaha yang dekat dengan Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Pengusaha kelahiran Solo, 9 November 1944 ini memiliki andil besar di masa Orde Baru dengan menjadi penyumbang dana dan mengelola kegiatan Pekan Olahraga dan Ketangkasan (Porkas).

"Bahkan saat Pemerintahan Soeharto mengadakan kegiatan Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB) yang sifatnya seperti judi, Robby ikut mendukung," kata dia.

"Sehingga mendapatkan julukan Raja Judi," jelasnya.

4. Kiprah bisnis Robby

Presiden Soeharto ramalkan kondisi Indonesia tahun 2020, sudah diingatkan tahun 1995, sudah mulai terbukti?
Presiden Soeharto (instagram/tututsoeharto)

Dilansir dari kontan.co.id, Robby Sumampow memiliki catatan panjang di dunia bisnis.

Di dunia bisnis, ia biasa disebut dengan nama Robby Kethek.

Namanya sebagai pebisnis mencuat di era Orde Baru.

Dia pernah mengelola Porkas alias SDSB, undian berhadiah yang dikelola legal di era pemerintahan orde baru saat itu.

Selain dekat dengan Soeharto, kedekatan dengan Jenderal LB Moerdani membuat nama Robby kian disegani dalam dunia bisnis.

Tali temali Robby dengan keluarga Cendana juga terekam jelas, salah satunya di perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).

Hingga tahun 2008, Robby tercatat sebagai komisaris dan Komisaris Utama di perusahaan jalan tol itu.

Ada kisah menarik Robby Sumampow di CMNP.

Baca juga: Hari Tanpa Bra Sedunia, 5 Artis Cantik Pilih Pakai Bratop untuk WFH Sampai Shopping, Ada Sheila Dara

Robby pula yang mengakhiri kongsi dagang antara Hary Tanoesoedibjo dengan Siti Hardiyanti Rukmana (Putri pertama Presiden RI ke 2 Soeharto) di CMNP.

Tak lagi di tangan Robby, belakangan Tutut sepertinya mengalihkan perusahaan ini ke tangan Feisal Hamka dan keluarganya.

Dalam dunia pasar modal, nama Robby Sumampow juga tercatat sebagai pemegang saham 23,92% PT Indo Kordsa Tbk (BRAM).

Emiten ini bergerak di bisnis kain ban, benang nilon, polyester, benang serat industry atau benang filament buatan,

BRAM lahir pada tahun 1981 dengan nama PT Branta Mulia sebagai perusahaan pemasok utama bahan penguat ban premium di kawasan Asia Tenggara

Robby juga tercatat sebagai komisaris utama di PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP).

Meski di laman RTI tak tercantum dalam deretan nama pemegang saham, keluarga Robby Sumampow tercatat mememiliki BKDP.

Bahkan, keluarga Robby masuk jajaran manajemen di perusahaan properti yang memiliki banyak land bank di Surabaya itu.

Pada tahun 2017 nama Robby Sumampow kembali mencuat dengan meminjamsewakan lahan di Tenabang, seluas 6.000 meter persegi kepada Pemprov DKI Jakarta untuk para pedagang di Pasar Tanah Abang.

Sementara di tanah kelahirannya Solo, Robby Sumampow juga sempat membuat heboh dengan menjadi mualaf pada tahun 2013.

Ia juga sempat malakukan pencabutan Hak Guna Bangunan Benteng Vastenburg.

Benteng Vastenburg, terletak di jantung Kota Solo, secara hukum dimiliki oleh beberapa orang swasta termasuk Robby.

Benteng Vastenburg
Benteng Vastenburg di Solo  (Tribunsolo/Eka Fitriani)

Sejak awal 1990-an, benteng yang dibangun Belanda bersamaan dengan Keraton itu ditukar guling oleh TNI, kemudian hendak dibangun hotel dan pusat bisnis.

Ia juga sempat bersengketa akta Yayasan Bakti Sosial Surakarta pada 2011.

Robby dituduh memalsukan dokumen yayasan yang dia kelola bersama Lukminto, pemilik PT Sritex.

Dalam proses panjang persidangan, Robby dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 8 bulan penjara.

Sejak itu Robby seperti menghilang dari Solo, dan lebih banyak berada di Singapura.

Sebagai taipan properti, gurita bisnis Robby Sumampow bertebaran dari Solo, Jakarta hingga bisnis resor dan kasino di Pulau Christmas, Australia.

Di Jakarta, Robby adalah pemilik International Hailai Executive Club di Ancol.

Ia juga dikenal sebagai pemilik restoran dan hiburan serta Hotel Amarelo dan Akasia.

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra) (Kontan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul FAKTA Robby Sumampow Meninggal Dunia: Sakit di Singapura hingga Kiprah Bisnis Semasa Hidup, https://www.tribunnews.com/regional/2020/10/12/fakta-robby-sumampow-meninggal-dunia-sakit-di-singapura-hingga-kiprah-bisnis-semasa-hidup?page=all.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved