Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dipercaya Jokowi Pimpin Komjak,Kini Barita Simanjuntak Dipilih Erick Thohir Jadi Komisaris Danareksa

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Barita Simanjuntak untuk menjabat sebagai komisaris PT Danareksa (Persero).

Editor: Anita Kusuma Wardana
Tribunnews
Dipercaya Jokowi Pimpin Komjak,Kini Barita Simanjuntak Dipilih Erick Thohir Jadi Komisaris Danareksa 

TRIBUN-TIMUR.COM- Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Barita Simanjuntak untuk menjabat sebagai komisaris PT Danareksa (Persero).

Penunjukkan Barita Simanjuntak tersebut tertuang dalam surat keputusan Nomor: SK-323/MBU/10/2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT Danareksa (Persero).

Lalu SK-324/MBU/10/2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris PT Danareksa (Persero).

Dalam perombakan terbaru di BUMN keuangan tersebut, nama lain di jajaran komisaris yakni Robert Pakpahan yang merupakan mantan Dirjen Pajak Kemenkeu dan Sonny Loho yang tercatat sebagai mantan Irjen Kemenkeu.

Dikutip dari Kompas.com, nama Barita Simanjuntak sendiri tak asing di dunia hukum Indonesia.

Pria asal Tapanuli Utara ini ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ketua Komisi Kejaksaan atau Komjak sejak 1 November 2019.

Dalam beberapa pekan terakhir, namanya sering muncul dalam pemberitaan terkait kasus Jaksa Pinangki Sirna Malasari dengan Djoko Tjandra, terpidana kasus cessie Bank Bali yang buron di Malaysia.

Sebagai Ketua Komjak, Barita Simanjuntak bertugas melakukan pemeriksaan pada Jaksa Pinangki setelah dilaporkan oleh Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI).

Sosok Barita Simanjuntak

Penyidik KPK, Novel Baswedan (kanan) didampingi Ketua Komisi Kejaksaan, Barita Simanjuntak memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di Gedung Komisi Kejaksan, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Komisi Kejaksan meminta keterangan Novel Baswedan sebagai tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat mengenai kejanggalan tuntutan jaksa penuntut umum dalam persidangan perkara penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK tersebut dengan terdakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette. Tribunnews/Irwan Rismawan
Penyidik KPK, Novel Baswedan (kanan) didampingi Ketua Komisi Kejaksaan, Barita Simanjuntak memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di Gedung Komisi Kejaksan, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Komisi Kejaksan meminta keterangan Novel Baswedan sebagai tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat mengenai kejanggalan tuntutan jaksa penuntut umum dalam persidangan perkara penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK tersebut dengan terdakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette. Tribunnews/Irwan Rismawan (TRIBUNNEWS)

Dikutip dari Tribunnews, Barita mendalami dunia hukum pertama kali saat menjadi salah satu mahasiswa di Universitas Sumatera Utara (USU) hingga lulus pada tahun 1995 lalu.

Kemudian setelah lulus, ia mencoba menjadi calon Hakim PN Kabanjahe 1996-1997.

Tak lama setelah itu, Barita muda juga pernah menjadi Tenaga Ahli Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tahun 1999.

Kariernya mulai melejit pasca mengambil gelar S2 Magister Ilmu Hukum di Universitas Indonesia pada 2002 lalu.

Setelah mendapatkan gelar itu, Barita Simanjuntak aktif di dunia akademisi hingga menjadi tenaga ahli di bidang ukum di institusi pemerintahan dan aparat penegak hukum.

"Saya tidak menduga presiden akan memilih saya sebagai Ketua Komisi Kejaksaan. Sebab saya bukan jaksa aktif, saya awalnya masuk Komisi Kejaksaan dari usulan masyarakat," kata Barita kepada Tribunnews.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved