Tribun Toraja
Didesak Mahasiswa, Anggota DPRD Tana Toraja Setuju Tolak Omnibus Law
Ribuan mahasiswa terdiri dari 23 organisasi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Toraja.
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Sudirman
TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE--Ribuan mahasiswa gelar demo di gedung DPRD Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (12/10/2020).
Ribuan mahasiswa terdiri dari 23 organisasi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Toraja.
Mahasiswa datang ke gedung DPRD Tana Toraja untuk menyuarakan tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Awalnya, aksi demo mahasiswa dilakukan di depan gedung DPRD Tana Toraja.
Lantaran mendesak, akhirnya mahasiswa diijinkan masuk ke gedung DPRD Tana Toraja.
Saat di dalam gedung, mahasiswa diterima anggota dan ketua DPRD Tana Toraja yakni, Y. Pillo, Andre Tulak, Krostian HP Lambe dan Welem Sambolangi'.
Mediasi antara anggota DPRD dan mahasiswa pun dilalukan yang berlangsung sekira 2 jam.
Hasil dari mediasi itu, DPRD Tana Toraja setuju dan mendukung aksi mahasiswa dalam menolak Omnibus Law.
"Hari ini apa yang menjadi tuntutan mahasiswa kami setuju," tegas ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi'.
Tak ada alasan lain, Welem menjelaskan pihaknya setuju menolak Omnibus Law karena suara mahasiswa mewakili suara rakyat.
"Karena wajib hukumnya kami menerima aspirasi mahasiswa, apalagi kami duduk disini to juga karena masyarakat," ujar Welem dihadapan ribuan mahasiswa.
Sementara jendral lapangan Alfa Tandi berharap, pernyataan sikap dari dewan tak hanya dibibir saja.
Melainkan, mahasiswa ingin aspirasi tersebut dikawal DPRD Tana Toraja hingga ke Pemerintah Pusat.
"Kami harap apa yang menjadi tuntutan mahasiswa yang telah disetujui DPRD betul-betul dikawal hingga ke pusat," harap Alfa.
Untuk menguatkan peryataan sikap dari DPRD, juga dilakukan penandatanganan MoU.