UIN Alauddin
Dua Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UINAM Paparkan Penelitian Moderasi Beragama di Kemenag
Pemaparan hasil penelitian itu adalah bagian dari tahap akhir penelitian kompetitif SBKU yang dilaksanakan oleh Puslitbang Bimas Agama dan Layanan
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA -- Dua mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama, memaparkan hasil penelitian tentang moderasi beragama di Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kementrian Agama.
Pemaparan hasil penelitian itu adalah bagian dari tahap akhir penelitian kompetitif SBKU yang dilaksanakan oleh Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kementrian Agama.
Mereka sebelumnya mendapatkan grant Penelitian dari Litbang Kemenag.
Dikarenakan Pandemi Korona yang belum berakhir, Seminar penelitian yang rencana awalnya akan dilaksanakan di Jakarta ini pada akhirnya dilangsungkan melalui akun zoom.
Selama tiga hari dari tanggal 7-10 Oktober 2020, 22 Kelompok Peserta Kompetitif dan 24 Kelompok peserta penugasan bergantian memaparkan hasil temuannya.
Muh. Irfan dan Kurnia yang merupakan mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, menjadi satu satunya wakil mahasiswa yang lolos dalam grant penelitian untuk peserta kompetitif ini.
Berangkat dari konsep moderasi beragama yang dibangun Kemenag.
Keduanya lalu meneliti tentang bagaimana pandangan mahasiswa bercadar tentang konsep moderasi beragama.
Dalam temuannya, mereka menemukan bahwa cadar bukanlah penanda seseorang dapat serta merta dikategorikan sebagai orang yang tidak moderat dalam beragama.
Meski isu moderasi beragama belum begitu difahami di kalangan kelompok muslimah bercadar.
Namun dalam keseharian, beberapa nilai-nilai moderasi sesungguhnya mereka laksanakan.
Meskipun dalam beberapa hal prinsipil, pemahaman mereka akan berbeda dengan indikator moderasi yang telah dibuat kemenag.
Dr. Hj. Kustini, M.Si yang merupakan salah satu reviwer dalam pemaparan penelitian ini menghargai apa yang telah dilakukan dua mahasiswa Prodi Studi Agama ini.
Baginya, tema yang diangkat sangat menarik. Dan secara substantif laporannya sudah sangat memadai dan enak dibaca.
"Untuk ukuran mahasiswa, hal ini sangat perlu diapresiasi," katanya dalam rilis yang diterima Tribun, Minggu (11/10/2020).