Curhat Pengusaha Makassar Keluhkan Demo: Lesu Sales
Seorang pengusaha retail di Makassar mengeluhkan akdi demo penolakan Omnibus Law yang dilakukan sejumlah aliansi.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang pengusaha retail di Makassar mengeluhkan akdi demo penolakan Omnibus Law yang dilakukan sejumlah aliansi.
"Mudah-mudahan aman mi, lesu sales kalau ada demo karena kami menjual di dekat jalan raya," katanya, Minggu (11/10/2020).
Diketahui, aktivis Kota Makassar mulai melakukan demonstrasi besar-besaran sejak Rabu (7/10/2020) atau dua hari setelah penetapan omnibus law Undang-undang cipta kerja.
Menurutnya, jalanan di tokonya langsung tertutup ketika demonstrasi.
"Untuk karyawan saja susah datang dan pulangnya, kami harus mutar jauh karena jalanan di ujung ditutup," katanya.
Sehingga, karyawan harus kreatif lagi dengan cara menjual online.
Tapi, menurutnya beberapa konsumen yang ingin datang melihat langsung tak bisa karena jalanan tertutup semua.
Aktivis dari berbagai kampus melakukan demonstrasi di jalanan protokol Kota Makassar.
Mereka menolak Undang-undang Cipta Kerja karena dianggap justru merugikan buruh.
Tapi, Pemerintah pusat dan presiden Joko Widodo juga sudah mengklarifikasi setiap informasi bohong atau hoax yang beredar di media sosial.
Polisi sudah menangkap pelaku penyebar hoax di Makassar berinisial VE.
Ia menyebarkan 12 poin hoax, ketika kepolisian mengklarifikasi, ternyata tak sesuai dengan isi undang-undang Cipta Kerja.(*)