Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UU Cipta Kerja

FAKTA 9 Jam Bentrokan Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta, Fasilitas Umum Dirusak hingga Bakar Mobil

FAKTA 9 Jam Bentrokan Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta, Fasilitas Umum Dirusak hingga Bakar Mobil

Editor: Ansar
TRIBUN TIMUR/M ABDIWAN
Ribuan mahasiswa dan buruh di Makassar menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2). 

Massa melawan dengan melemparkan batu dan benda lain ke arah petugas.

Pukul 15.00 - 15.40 WIB

Pukul 15.38 WIB, polisi pukul mundur massa ke Jalan Suryo Pranoto. Bentrokan yang semula pecah di Simpang Harmoni hingga belakang Istana Merdeka, kini bergeser ke arah Jalan Suryo Pranoto.

Di sepanjang jalan itu massa dipukul mundur dengan tembakan gas air mata oleh petugas.

Sedangkan polisi di baris paling depan mulai merangsek ke arah massa dengan menggunakan tameng.

Walau demikian, massa masih saja melempari petugas dengan batu dan beling.

Pukul 16.00 WIB

Setelah bentrok selama satu jam, massa mulai bisa dikendalikan. Massa tiba-tiba menghampiri polisi tanpa perlawanan.

Massa tampak menyalami para polisi, tak sedikit pula yang memeluk aparat. Ketika menghampiri polisi, sejumlah pendemo berteriak ke arah kamera Kompas TV.

"Kami cuma pengin ngomong, dengar!" seru salah satu dari pengunjuk rasa.

"Musuh kita bukan polisi!" sahut yang lain.

"Polisi mengayomi, bukan nembak!" seru salah satu lagi.

Beberapa pendemo berteriak sambil bernyanyi "mari pulang, marilah pulang", namun pendemo lain masih bertahan di lokasi.

Pukul 17.15 WIB

Sekitar 1 jam kemudian, tiba-tiba bentrokan kembali pecah di kawasan Simpang Harmoni. Kericuhan kedua itu lebih kacau dibandingkan bentrokan pertama.

Bentrokan kedua bermula ketika massa yang sebelumnya tertahan di Jalan Suryopranoto mulai berjalan ke arah Simpang Harmoni.

Tak disangka, polisi mulai menembakkan gas air mata. Bentrokan terjadi dan massa kembali dipukul mundur ke arah Jalan Suryopranoto.

Ada pula massa yang berbaris memanjang menutup sebagian Jalan Abdul Muis mengarah ke Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Mereka membawa sejumlah sepanduk berwarna putih dengan tulisan yang merepresentasikan kekecewaan terhadap pengesahan UU Cipta Kerja.

"Rapatkan barisan. Yang masih di luar silahkan masuk barisan," ujar seorang orator kepada demonstran dengan pengeras suara.

Setelah semua berbaris, massa berjalan secara perlahan kembali mengarah Bundaran Patung Kuda.

Sementara massa lain yang masih menggunakan almamater kampus masing-masing mencoba menghindari kepulan gas air mata.

Pukul 18.00 - 19.00 WIB

Selang 1 jam, bentrokan di Simpang Harmoni masih terjadi dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Massa bahkan kian anarkistis seiring gas air mata yang terus ditembak polisi ke arah mereka.

Massa bahkan merusak sejumlah fasilitas publik seperti pos polisi Harmoni dan pos polisi polisi di dekat Patung Arjuna Wiwaha.

Tak berhenti sampai di situ. Massa terus menyebar hingga kawasan Tugu Tani, Bundaran Hotel Indonesia, dan menyebar masuk ke kompleks Balai Kota.

Perusakan fasilitas umum terus terjadi di antaranya kantor Kementerian ESDM, Halte Transjakarta Bundaran HI dan Sarinah dibakar. Pos polisi Tugu Tani juga jadi sasaran pembakaran.

Massa mulai tak terkendali, sementara polisi hanya menembakkan gas air mata di sekitar Simpang Harmoni hingga kawasan Bundaran Hotel Indonesia.

Arus lalu lintas ditutup. Polisi terus memaksa massa untuk membubarkan diri.

Pukul 19.30 - 20.00 WIB

Bentrokan di kawasan Simpang Harmoni hingga Bundaran HI mulai mereda. Pasukan oranye mulai membersihkan puing-puing fasilitas publik yang dirusak massa.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga meninjau fasilitas publik yang dirusak massa.

Pukul 22.00 - 22.30 WIB

Bentrokan kembali memanas. Kali ini, bentrokan dilakukan oleh massa yang membubarkan diri dari Simpang Harmoni dan menyebar ke daerah lain seperti kawasan Senen dan Semanggi.

Pukul 22.30 WIB, massa yang sebelumnya terpecah kembali datang dari arah Bundaran Senayan menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Mereka membuat kericuhan dengan melempari baru ke petugas kepolisian yang berjaga dari berbagai arah.

Polisi menembakan gas air mata untuk memukul mundur massa. Hal ini membuat massa berlarian ke arah Bundaran Senayan.

Polisi terus maju dan memukul mundur massa untuk membubarkan aksi dari kawasan Semanggi.

Aksi kericuhan ini menjadi tontonan pengendara karena sebelumnya jalan telah dibuka untuk kendaraan.

Pada waktu yang hampir bersamaan, pos polisi di bawah flyover Senen, halte Transjakarta Senen, hingga bekas gedung bioskop di kawasan Senen juga dibakar massa.

Arus lalu lintas di sekitar pos polisi terpantau padat, sebab terdapat kerumunan massa di bawah flyover Senen.

Massa tak hanya merusak fasilitas publik, tetapi juga membakar mobil berjenis Honda Stream yang tengah melintas di depan Hotel Treva, Cikini, Jakarta Pusat.

Polisi terus berpencar untuk membubarkan massa. Kondisi di Ibu Kota baru kondusif mulai pukul 23.30 WIB.  (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Bentrokan 9 Jam di Jakarta, Massa Anarkistis Merusak Ibu Kota"

dan di Tribunnews Kronologi Lengkap Bentrokan 9 Jam di Jakarta, Fasilitas Umum Banyak Dirusak hingga Mobil Dibakar

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved