Berita Wiki
Tribun Wiki: Kenalkan Lulusan Akmil 2016 Asal Wajo, Kini Tugas di Perbatasan Indonesia-Timor Leste
Namanya Lettu Arm Angga Arishandy Syam (27), tumbuh besar di Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sudirman
TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Salah seorang putra Kabupaten Wajo, kini bertugas menjaga perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Namanya Lettu Arm Angga Arishandy Syam (27), tumbuh besar di Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo.
Sejak akhir Juli 2020 lalu, dirinya menginjakkan kaki di Napan Bawah, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dirinya tergabung dalam Satgas RI-RDTL Yonarmed 3/105 Tarik.
Beberapa waktu lalu, pria kelahiran Ujung Pandang, 04 Januari 1993 itu bercerita sepenggal pengalamannya bertugas di daerah perbatasan.
"Tugas ini lah yang paling berkesan bagi saya, karena merupakan tugas pertama setelah 4 tahun silam dilantik di Akademi Militer pada tahun 2016, baru bisa berangkat tugas," katanya.
Tugas merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi tiap prajurit yang diberangkatkan tugas.
Menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI dari segala bentuk pelanggaran dan ancaman yang ada, memberikan rasa aman bagi masyarakat yang berada di perbatasan, dan membantu meringankan beban masyarakat adalah hal yang dilakukan.
Sebagai Danpos Napan Bawah satgas RI-RDTL Yonarmed 3/105 Tarik, salah satu aksi paling berkesan selama bertugas adalah ketika menggagalkan penyelundupan BBM ke Timor Leste.
"Kami menemukan 75 liter BBM yang sepertinya sengaja disembunyikan di semak-semak untuk siap dijual ke negara tetangga,” katanya.
Setidaknya, BBM 2 jerigen ukuran 25 liter dan 5 jerigen ukuran 5 liter yang ditemukan, sengaja ditutupi ranting pohon di sekitar sungai.
Menurutnya, kemahalan bahan bakar di negera tetangga membuat sejumlah oknum melakukan hal-hal ilegal.
Bertugas di wilayah perbatasan bukan hal mudah. Terlebih berada di daerah tandus di Napan Bawah, Kecamatan Bikomi Utara. Kekurangan air adalah hal utama.
"Tidak dipungkiri di sini susah air, kita harus membeli air untuk keperluan sehari hari. Kami punya mata air dari pos TNI kurang lebih 300 meter yang harus berbagi dengan masyarakat setempat juga," kata anak ketiga mantan Pasi Ops Kodim 1406/Wajo, Mayor (Purn) Syamsu Alam.
Menyiasati hal itu, tim Satgas bersama masyarakat sementara membangun bak penampungan di rumah-rumah warga. Jiwa kesatria yang ada dalam diri Angga Arishandy Syam senantiasa terasah.
Sebab, menurutnya bukan cuma menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI dari segala bentuk pelanggaran dan ancaman yang ada, tapi juga memberikan rasa aman bagi masyarakat yang berada di perbatasan.