Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Property Expo 2020

Pemkot Makassar dan Pemkot Palopo Komitmen Permudah Perizinan Pembangunan Perumahan

Talkshow Pengembang Indonesia (PI) Sulsel dengan tema Peluang dan Tantangan Pembangunan Perumahan di Era Pandemi.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/HASIM
Talkshow Pengembang Indonesia (PI) Sulsel dengan tema Peluang dan Tantangan Pembangunan Perumahan di Era Pandemi di Atrium Nipah Mall, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (5/10/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, Fathur Rahim menyampaikan, kondisi pandemi Covid-19 harus semangat dalam menghadapi tantangan Covid-19.

Hal itu dia sampaikan dalam Talkshow Pengembang Indonesia (PI) Sulsel dengan tema Peluang dan Tantangan Pembangunan Perumahan di Era Pandemi di Atrium Nipah Mall, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel, Senin (5/10/2020).

"Pesan penting dari Pak Wali, kita kembangkan ekonomi di sektor properti dan kita tetap menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Menurutnya, beberapa pengembang datang ke Makassar untuk menanyakan potensi sektor properti.

"Selain peningkatan ekonomi, kita bisa melihat ke depan. PI melihat potensi ke depannya, kluster yang paling dilirik adalah subsidi karena kita melihat kemampuan," katanya.

Terkait perizinan, pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk meringankan perizinan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso menyampaikan, Kota Palopo adalah pusat pertumbuhan ekonomi di bagian Utara Sulsel.

"Pengembangan properti di Palopo adalah kedua terbesar setelah Makassar," katanya.

Menurutnya, kondisi pandemi membuat drop perekonomian tapi harus dianggap sebagai ujian.

"Dibalik itu akan ada hikmah yang besar. Bisa saja industri properti bisa tumbuh pesat," katanya.

Walaupun ekonomi drop, jangan membuat pengusaha tidak semangat.

"Pemerintah harus melindungi pengusaha dan masyarakat maka kita jalankan protokol kesehatan dan keuangan. Protokol kesehatan agar kita tetap sehat, dan protokol keuangan agar cash flow kita tetap lancar," katanya.

Soal perizinan, Pemkot Palopo bisa memberikan kemudahan, PLN dan PDAM bisa memberikan kemudahan kepada industri properti.

"Kendala yang lain, banyak user yang di-reject. Ini memang kewenangan perbankan, kami coba mencari solusinya dan akhirnya ada yaitu PKS antara BTN dan Pemerintah daerah, ketika honorer mengajukan kredit perumahan ternyata tak reject lagi," katanya.

Presiden meminta adanya refocusing anggaran APBD sekitar Rp 18 miliar.

"Alhamdulillah, karena Palopo adalah pusat pertumbuhan, kuartal ketiga ini kita baik 4 persen, InsyaAllah akhir tahun kita naik 6 persen," katanya.

Menurutnya, sinergitas antara pemerintah, perbankan dan pengembang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved