FKG Unhas
FKG Unhas Gelar Simposium Internasional Bahas Kesehatan Gigi
FKG Universitas Hasanuddin kerjasama dengan Ikatan Peminatan Kesehatan Gigi dan Mulut Indonesia (IPKESGIMI) menyelenggarakan virtual simposium.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin kerjasama dengan Ikatan Peminatan Kesehatan Gigi dan Mulut Indonesia (IPKESGIMI) menyelenggarakan virtual simposium internasional seri 4 dengan tema "Current Issue in Dental Public Health".
Kegiatan berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di kanal Youtube FKG Unhas, Sabtu (3/10/2020).
Hadir sebagai narasumber yakni Prof Tuti Ningseh Mohd Dom (Universiti Kebangsaan Malaysia), Assoc Prof Dr Norintan Ab Murat (University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia), dan Dr drg Sudibyo Soerodiwirjo (University of Hang Tuah, Member of IPKESGIMI).
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unhas, Prof dr Muh Nasrum Massi, mengapresiasi FKG Unhas yang aktif menyelenggarakan kegiatan internasional.
Melalui kegiatan ini, ia berharap akan mendorong kolaborasi riset dan membentuk konsorsium yang mampu menghasilkan artikel jurnal, paten dan hilirisasi.
"Kami sangat senang FKG aktif melakukan kegiatan internasional khususnya dalam bidang saintifik. Kegiatan seperti ini merupakan program internasionalisasi dan branding Unhas dalam rangka menuju World Class University," katanya.
"Dengan kegiatan seperti ini kami berharap akan menambah paling tidak pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat," jelasnya.
Prof Tuti Ningseh Mohd Dom, menyampaikan topik "Social Media Literacy for Dentists".
Secara umum Ia menyampaikan tentang kegunaan media sosial dalam memberikan informasi kesehatan pada masyarakat.
Penggunaan sosial media secara tepat dan benar akan memberikan banyak manfaat seperti memberikan informasi dalam bidang kesehatan.
Banyak contoh penerapan media sosial di bidang kesehatan menurut Prof Tuti seperti pengguna dapat mengkases konten pendidikan kesehatan sampai pada proses rekruitmen untuk studi online dan uji klinik.
"Media sosial saya yakin bukan lagi hal yang baru. Hampir semua orang memilikinya. Ada pro dan kontra dalam menggunakan media sosial, sehingga perlu dilakukan pendampingan terkait penggunaan media sosial secara profesional," jelasnya.(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, @Fahrizal_syam