RSGMP Unhas Layani 20 Pasien Per Hari di Masa Pandemi
Direktur RSGMP Unhas, drg Andi Tajrin yang menjdi narasumber, menjelaskan terkait pelayanan kesehatan gigi
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seri Brunch Talk Edisi #28 kembali dihadirkan oleh Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin.
Untuk edisi kali ini, tema yang diangkat adalah "Layanan Khusus di Tengah Pandemi (Mengenal Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Unhas/RSGMP).
Kegiatan ditayangkan secara live melalui instagram Unhas @hasanuddin_univ, Jumat (2/10/2020).
Direktur RSGMP Unhas, drg Andi Tajrin yang menjdi narasumber, menjelaskan terkait pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan keunggulan yang dimiliki oleh RSGMP Unhas.
RSGMP Unhas merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai unsur penunjang pendidikan di lingkungan Unhas.
Selain memberi keterampilan kerja bidang profesi kedokteran gigi, RSGMP juga menjadi tempat pelayanan kesehatan gigi kepada masyarakat.
"Rumah sakit ini sudah lama berdiri, bersamaan dengan hadirnya FKG Unhas. Meskipun saat itu masih poliklinik, namun dengan berbagai upaya RSGMP Unhas menjadi pusat rujukan nasional Kawasan Timur Indonesia dan menjadi RSGM pertama milik Perguruan Tinggi yang terakreditasi paripurna di Indonesia," jelas drg Tajrin.
Ia mengatakan, dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19, RSGMP Unhas tetap hadir memberikan layanan kesehatan untuk masyarakat yang membutuhkan, dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
"Tetap melakukan pelayanan, namun kita batasi jumlah pasien paling banyak 20 orang per hari. Sistem pelayanan menggunakan APD level 3," katanya.
"Untuk meminimalisir antrean, kita harapkan pasien melakukan pendaftaran di website kami agar proses screening untuk mengetahui jenis penanganan pasien bisa dilakukan lebih awal," sambung drg Tajrin.
Di akhir sesi, drg Tajrin menyampaikan RSGMP Unhas memiliki banyak keunggulan mulai dari alat kesehatan lengkap hingga sumber daya yang mumpuni, serta didukung oleh banyak dokter spesialis.
Namun, pihak RSGMP terus melakukan pembenahan, mengingat, masih banyak masyarakat yang beranggapan jika RSGMP hanya sebagai tempat pendidikan kedokteran gigi, bukan untuk memberikan layanan kesehatan.