G30S PKI
Paling Dibenci PKI Tapi Jenderal ke-8 Ini Lolos dari Maut Peristiwa G30S PKI, Dulu Kontak dengan CIA
Masih soal masa kelam pembataian di momen Gerakan 30 September 1965 atau dikenal dengan G30S PKI / G 30 S PKI.
Nah, Brigjen Ahmad Sukendro inilah yang lolos dari maut.
Bagaimana bisa dirinya lolos?
Tentang Brigjen Achmad Sukendro
Achmad Sukendro dilahirkan di Banyumas tahun 1923.
Seperti banyak anak muda seusianya, di zaman Jepang, ia memilih mendaftar menjadi anggota PETA.
Saat revolusi, Sukendro bergabung dengan Divisi Siliwangi. Nasution yang ‘menemukannya’ segera tahu dia bukan perwira biasa.
Cara berpikir dan kemampuan analisa Sukendro di atas rata-rata perwira lainnya.
Karena itu saat Nasution menjadi KSAD, ia menarik Sukendro sebagai Asintel I KSAD. Nyatanya, Sukendro tak mengecewakan.
Pada 1957, saat perwira-perwira daerah resah dengan kebijakan Jakarta dan berniat menuntut opsi otonomi, Sukendro – tentunya atas perintah Nasution – menggelar operasi intelijen.
• Hari Ini Bertambah 21 Kasus Positif Corona di Sulbar, 20 dari Klaster Pesantren
• VIDEO: LPDB-Kejati Sulsel Teken MoU Terkait Penyaluran Kredit ke Koperasi dan UMKM
• HIPMI Bulukumba Inginkan Bupati yang Berpihak ke Pelaku UMKM
Orang-orangnya masuk ke daerah dan menginfiltrasi pola pikir para perwira di daerah.
Hasilnya, saat suasana memuncak, praktis hanya komandan di Sumatra (PRRI) dan Sulut (Permesta) yang menyatakan diri berpisah dari Indonesia.
Lainnya, menarik dukungannya dan tetap dalam kibaran Merah Putih.
Tak hanya dalam lingkup nasional saja kiprah Sukendro. Seiring dengan tugas belajar yang diperolehnya di Amerika Serikat (AS), ia juga sukses menjalin kontak dengan CIA.
Beberapa program kerjasama TNI dan CIA, mampir lewat tangannya.
Sampai-sampai ada anggapan pada masa itu, sosok Sukendro-lah temali utama yang menghubung Nasution dan juga Achmad Yani dengan CIA.