Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sumur Uang Jenderal Purn Gatot Nurmantyo, Naik Banyak saat Jabat KSAD TNI, Tanah Dimana-mana

Kekayaannya naik sangat siginfikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Editor: Waode Nurmin
surabaya.tribunnews.com/yusron naufal putra
Gatot Nurmantyo saat ditemui di salah satu Masjid di Surabaya, Senin (28/9/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM  - Inilah Sumur Uang Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo pemrakarsa gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Mantan Panglima TNI ini kembali menjadi sorotan setelah aktif mendeklarasikan KAMI ke beberapa wilayah.

Yang terbaru ini bahkan pidatonya harus dihentikan oleh seorang perwira polisi saat menghadiri deklarasi KAMI di Surabaya

Lewat KAMI, Gatot Nurmantyo yang juga Mantan Kepala Staf TNI AD ini mengaku memiliki tujuan utama menyelamatkan NKRI.

Bukan kali ini saja Gatot Nurmantyo menjadi sorotan.

Sindir Keras Istana, Rocky Gerung: Gagal Berantas Covid, Mau Berantas Gatot!

Gatot Nurmantyo Eks Panglima TNI Hadiri acara KAMI, Reaksi Mantan Anak Buah Jokowi Dibubarkan Polisi

Di acara eTalk Show TVOne, Kamis (20/8/2020) Gatot Nurmantyo memberikan pengakuan cukup mengejutkan.

Gatot Nurmantyo mengaku pernah ditawari menjadi Menteri Pertahanan ( Menhan) oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Karena satu dan lain hal ia menolak menggantikan posisi Ryamizard Ryacudu ketika itu.

Sosok Gatot Nurmantyo

Karier Gatot Nurmantyo selama bertugas di militer terbilang sangat cemerlang. Ia merupakan jebolan Akmil angkatan tahun 1982.

Dinas pertamanya yakni menjadi pasukan infantri di baret hijau Kostrad.

Selama beberapa tahun, Gatot dikirim ke Papua sebagai Komandan Kodim, antara lain Dandim 1707 Merauke, kemudian Dandim 1701 Jayapura. Jabatan teritorial lainnya yakni Komandan Korem Suryakencana dan Panglima Kodam Brawijaya.

Kariernya terus menanjak hingga menjadi menjadi Gubernur Akmbil pada tahun 2010.

Kerja kerasnya mengantarkannya menjadi orang nomor satu di TNI AD, lalu Panglima TNI di usia 55 tahun.

Harta Kekayaan Gatot Nurmantyo

tribunnews
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo (Tangkapan Layar YouTube)

Puluhan tahun berkarier di militer hingga pensiun sebagai purnawirawan dengan pangkat Jenderal TNI, berapa kekayaan Gatot Nurmantyo?

Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN), Gatot Nurmantyo terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada tahun 2018 atau di akhir masa jabatannya sebagai Panglima TNI.

Total kekayaan yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 26,68 miliar atau tepatnya Rp 26.683.257.860.

Kekayaannya naik sangat siginfikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Isi Sumpah Gatot Nurmantyo 38 Tahun Lalu, Jadi Alasan Kritik Jokowi Sekarang Setelah Lama Diam

Di tahun 2010 saat menjabat sebagai Gubernur Akmil, harta kekayaan yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 7,19 miliar.

Lalu berselang lima tahun kemudian atau pada tahun 2015 saat menjadi Kepala Staf TNI AD, aset yang dilaporkannya naik menjadi Rp 13,9 miliar.

Sebagaimana profil pejabat negara lainnya, harta kekayaan terbesar disumbang dari aset properti senilai Rp 15,43 miliar.

Gatot diketahui memiliki 17 bidang tanah dan bangunan, terbanyak berada di Bogor dan Jakarta.

Tanah lainnya tersebar di berbagai daerah antara lain Solo, Klungkung, Depok, Sukabumi, dan Maluku Tengah.

Untuk kendaraan dan mesin, Gatot melaporkan kepemilikan atas 3 kendaraan roda empat antara lain Toyota Harrier Jeep tahun 2001 dengan taksiran nilai Rp 120 juta, Toyota Alphard tahun 2006 senilai Rp 385 juta, dan Toyota Kijang tahun 1996 senilai Rp 40 juta.

Semua aset tanah dan bangunan serta kendaraan milik Gatot diklaim merupakan hasil sendiri alias bukan dari hasil warisan ataupun hibah.

Selanjutnya, Gatot juga melaporkan kekayaan lain berupa harta bergerak lain senilai Rp 46 juta, kemudian kas dan setara kas dengan nilai cukup besar yakni Rp 10,65 miliar.

Dalam laporan LHKPN, Gatot Nurmantyo mengaku tidak memiliki hutang sama sekali.

Sebelum pensiun dari TNI, Gatot Nurmantyo sendiri sempat memgungkapkan keinginannya untuk fokus berbisnis peternakan dan pertanian.

"Saya mulai belajar beternak, sama berkebun. (ternak) ayam, ayam petelur," ujar Gatot dikutip dari Tribunnews.

Tolak Jabatan Menhan

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo kembali jadi sorotan setelah pengakuannya pernah menolak tawaran Jokowi menjadi menteri.

Saat itu dirinya mengaku jabatan yang ditawarkan adalah Menteri Pertahanan ( Menhan).

Karena satu dan lain hal ia menolak menggantikan posisi  Ryamizard Ryacudu ketika itu.

Dilansir TribunWow.com, hal itu Gatot sampaikan saat diundang dalam tayangan eTalk Show di TvOne, Kamis (20/8/2020).

Dalam kesempatan itu Gatot juga membantah dirinya memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Mantan Pangkostrad itu menegaskan dirinya bersikap netral saat pilpres.

Awalnya hal itu disinggung presenter Wahyu Muryadi.

"Pada last minute kayaknya Anda menentukan sikap politiknya untuk berpihak kepada paslon capres nomor 02 (Prabowo-Sandiaga), betul ya?" tanya Wahyu Muradi.

Ia membantah kehadirannya dalam acara pasangan calon tersebut berarti dukungan.

"Saya datang ke sana kampanye enggak? Saya bicara kebangsaan itu," tegas Gatot Nurmantyo.

"Sampeyan 'kan milih 02 to? Diumumkan itu," tanya Wahyu lagi.

"Kok bisa tahu? Di dalam bilik kok," jawab Gatot mengelak.

Wahyu lalu melontarkan sindiran sikap narasumbernya ini seolah menunjukkan keinginan menduduki jabatan menteri.

"Kayaknya masih pengen jadi menteri. Pengen jadi menteri enggak?" ungkit mantan Juru Bicara Kepresidenan Abdurrahman Wahid itu.

Gatot tidak menampik dirinya memang pernah ditawari jabatan menteri untuk menggantikan Ryamizard Ryacudu.

"Saya pernah ditawari, zamannya Pak Jokowi, menjadi Menteri Pertahanan menggantikan Pak Ryamizard," ungkap mantan Pangkostrad ini.

Meskipun mengapresiasi tawaran itu, Gatot menegaskan ia menolak.

"Saya nolak. Saya bilang, 'Tidak ada satu pun Panglima TNI bermimpi menjadi menteri pertahanan, tetapi sisa waktu saya di Panglima TNI saya akan menularkan tentang moral dan etika'," paparnya.

Ia mengungkapkan alasannya menolak jabatan tersebut.

Ia menjelaskan sebelumnya merasa selalu terkesan bertentangan dengan menteri pertahanan yang saat itu menjabat.

Gatot beralasan ada perintah yang sempat ia tentang dari menteri pertahanan ketika itu.

"Selama ini di media seolah saya bermusuhan dengan menteri pertahanan karena saya diajak latihan di Laut China Selatan dengan tentara China, saya tidak mau," paparnya.

"Itu saya membela pemerintah, karena pemerintah mengatakan di Laut China Selatan harus kondusif. Kalau latihan 'kan enggak kondusif. Makanya kayak marah gitu, padahal enggak ada apa-apanya," jelas Gatot.

Oleh karena itu, ia merasa harus menolak tawaran Jokowi karena tidak ingin terkesan menginginkan jabatan.

"Kalau saya terima, seolah-olah kalau kamu ingin jabatan sogok atasanmu supaya atasanmu digantikan," ungkap Gatot.

Lihat videonya mulai dari awal:

(Vina Fadhrotul/Putra Dewangga/Kompas.com/Surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengintip Kekayaan Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo"


Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved