Kecelakaan Kerja
Atap Gedung Balai Nikah di Parepare Ambruk, Dua Buruh Bangunan Tewas, Satu Kritis
Dua orang tewas dalam insiden itu, satu meninggal ditempat, satunya lagi meninggal dunia di rumah sakit.
Penulis: Darullah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Atap bangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan ambruk, Minggu (27/9/2020).
Material tersebut menimpa tiga pekerja bangunan.
Dua orang tewas dalam insiden itu, satu meninggal ditempat, satunya lagi meninggal dunia di rumah sakit.
Sementara satu pekerja lainnya kritis dan dilarikan ke RSUD Andi Makkasau Parepare.
Konsultan pengawas CV Karajae Konsultan, Mansur Mantire yang mengerjakan bangunan itu menyayangkan kejadian tersebut.
Ia menuding, atap bangunan itu roboh akibat kelalaian pelaksana bangunan.
Kata dia, mereka tergesa-gesa menaiki atap bangunan yang belum siap untuk dikerjakan.
"Kesalahannya pelaksana di lapangan. Belum waktunya dibuka malnya, tukang sudah menaiki atap melakukan plester. Sehingga atap bangunan itu roboh," jelas Mansur, Senin (28/9/2020).
Dia menyebut, proyek bangunan itu akan dikerjakan selama 120 hari atau enam bulan.
"Target kami pengerjaan selama 120 hari," sebutnya.
Sementara Kasat reskrim Polres Parepare, Iptu Asian Sihombing menuturkan, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kami masih melakukan penyelidikan. Fakta di lapangan ada tiga orang korban jatuh merupakan pekerjanya," ujarnya.
"Kami juga masih mengumpulkan saksi untuk mengungkap peristiwa ini. Satu kritis, satu meninggal di tempat, dan satu orang meninggal di rumah sakit. Semua korban merupakan buruh bangunan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Parepare, Abdul Gaffar mengaku pembangunan tersebut harus terus berjalan meski memakan korban jiwa.
"Itu kan murni hanya kecelakaan pekerja. Jadi proyek tetap dilanjutkan karena itu program nasional. Saat ini saya laporkan kejadian itu ke pusat," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek pembangunan itu bersumber dari APBN 2020 dengan biaya Rp 773 juta lebih. Proyek itu dikerjakan CV Karajae Konsultan.(*)
Laporan Wartawan Tribunbarru.com, @uull_darullah