Pengkhianatan G30S PKI
Pengkhianatan G30S/PKI, Detik-detik Ajudan AH Nasution, Pierre Tendean Diculik Pasukan Tjakrabirawa
Pengkhianatan G30S/PKI, Detik-detik Ajudan AH Nasution, Pierre Tendean Diculik Pasukan Tjakrabirawa
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejarah mencatat, peristiwa G30S/PKI menjadi momen kelam dalam perjalanan Republik Indonesia.
Pasukan bersenjata yang didalangi Partai Komunis Indonesia (PKI), melakukan operasi penculikan sejumlah jenderal TNI.

Oknum dari Pasukan Tjakrabirawa itu tak pandang bulu.
Mereka menembak mati sejumlah orang dalam melaksanakan operasi tersebut.
Tragedi berdarah G30S/PKI itu juga memupuskan harapan The Rising Star di lingkungan TNI AD, Lettu Pierre Tendean untuk menikah dengan wanita pujaan hatinya.
Pesta pernikahan yang rencananya digelar di Medan, Sumatera Utara batal terwujud.
Ajudan Jenderal AH Nasution itu dibunuh dan jasadnya dibuang ke Lubang Buaya, kawasan Jakarta Timur.
Lettu Pierre Tendean, pada masanya dikenal sebagai The Rising Star di lingkungan TNI AD.
Inilah jejak Lettu Pierre Tendean hingga menjadi ajudan Jenderal AH Nasution:
Pierre Andries Tendean, merupakan anak dari pasangan AL Tendean, seorang dokter dari Minahasa, dan ME Cornet, wanita Indo berdarah Prancis.
Sejak kecil, Pierre Tendean selalu memiliki tekad menjadi seorang tentara.
Namun, orang tuanya sempat lebih mengarahkan Pierre Tendean untuk menjadi seorang dokter atau insinyur.
Walaupun begitu, Pierre Andreas Tendean tetap teguh pada tekadnya menjadi TNI.
Ia masuk Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) di Bandung pada 1958 dan lulus pada 1961.
Setelah lulus, Pierre Andreas Tendean berpangkat letnan dua.
