Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Serentak 2020

Aktivis Perempuan Ini Akui Kapasitas Fatma dan Kandidat Perempuan Lainnya di Sulsel

Mantan anggota DPR RI itu diharap bisa terpilih bersama Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto pasangannya di Pilwali Makassar.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
Tim Adama
Fatmawati Rusdi yang maju mendampingi Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto ini, tercatat sebagai satu-satunya kontestan perempuan di Pilkada Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Representasi Fatmawati Rusdi sebagai calon wakil wali kota perempuan di Pemilihan Wali (Pilwali) Makassar, menuai apresiasi dari para aktivis perempuan.

Mantan anggota DPR RI itu diharap bisa terpilih bersama Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto pasangannya di Pilwali Makassar.

Fatma merupakan satu dari tujuh perempuan yang bertarung di Pilkada Serentak Sulsel 2020.

Enam perempuan lainnya adalah Indah Putri Indriani (cabup Luwu Utara), Andi Nirawati (cabup Pangkep), Suhartina Bohari (cawabup Maros), Rismayani (cawabup Pangkep), Andi Murniati Makking (cawabup Bulukumba), dan Etha Remba (cawabup Toraja Utara).

"Saya tidak meragukan personal para kandidat perempuan ini. Mereka bukannya tiba-tiba muncul. Mereka seluruhnya adalah figur jempolan. Khusus di Makassar, Ibu Fatma yang mendampingi Pak Danny. Contohnya, adalah mantan Anggota DPR RI," kata Presidium Nasional Koalisi Perempuan Indonesia, Husaima Husain via rilis Tim Adama, Jumat (25/9/2020).

"Jadi dengan segala kapasitas mereka, kita berharap semua perempuan yang maju bisa terpilih, ya," jelasnya.

Ema, sapaan karib Husaima, mengatakan, sudah banyak bukti pemimpin perempuan bisa membangun dan membuat beragam terobosan untuk kemajuan daerahnya.

Sebut saja Tri Rismaharini atau akrab disapa Ibu Risma sebagai Wali Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Kalau mau yang dekat-dekat ada Ibu Indah (Indah Putri Indriani, Bupati Luwu Utara yang kini kembali maju sebagai calon incumbent) yang bukan hanya membangun kabupatennya, tetapi bisa eksis sampai ke kancah nasional," ujar Ema.

Kehadiran perempuan, lanjut Ema, akan membawa karakteristik tersendiri dalam menjalankan roda pemerintahan andai terpilih nantinya.

"Model pendekatan perempuan dengan laki-laki tentu sangat berbeda. Sebagai perempuan tentu akan lebih peka. Keberadaan perempuan akan menjadi harapan besar bagi masyarakat. Akan memberi warna, akan memberi ruang, akan memberi terobosan. Terutama, misalnya, dengan kelompok marginal yang terpinggirkan," jelas Ema.

Ema menekankan, juga perlu digarisbawahi bahwa figur perempuan maju pada pilkada serentak 2020 di Sulsel bukanlah sosok orang baru kemarin. Mereka telah banyak makan asam garam di ranah pemerintahan

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved