Muhammad Qodari: Bukan Soal Dilanjutkan atau Ditunda, Tapi!

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indo Barometer, Dr Muhammad Qodari memberikan tanggapannya tentang pelaksanaan Pilkada yang akan digelar 9 Desember mendatang.

Tanggapan Muhammad Qodari disampaikan saat menjadi pembicara dalam Dialog Virtual Forum Dosen, Kamis (24/9/2020).

Kali ini, cara yang disiarkan langsung di YouTube dan Facebook Tribun Timur itu mengangkat tema 'Pilkada Sehat di Tengah Pandemi...! (Pro Kontra dan Plus Minus)'.

Dikatakan Muhammad Qodari bahwa pelaksanaan Pilkada bukan bicara dilanjutkan atau ditunda.

"Saya sebenarnya bukan bicara dilanjutkan atau ditunda," ujarnya.

"Tapi bagaimana menggunakan terminologi (pengistilahan) menciptakan Pilkada yang sehat dan aman dalam konteks pandemi," lanjutnya.

Dirinya mengingatkan bahwa undang-undang Pilkada disusun dalam konteks kondisi normal.

"Apa yang dulu boleh, sekarang tidak boleh. Apa yang dulu aman, sekarang tidak aman. Apa yang dulu biasa, sekarang menjadi malah petaka," sambungnya.

Karena situasi kondisi itulah, dia meminta agar cara melihat Pilkada 2020 jangan disamakan Pilkada sebelumnya.

Dirinya pun menegaskan bahwa pointnya bukan pada penundaan Pilkada.

"Kalau saya pointnya bukan ditunda. Rasanya sudah tidak relevan. Pembatasan yang dilakukan oleh KPU misalnya, pertemuan itu ada 100 orang, itu 100 orang mungkin pandemi kita positivity rate (persentase kasus positif) di bawah 5%. Seperti standarnya WHO, itu masih aman," jelasnya.