Kakanwil Kemenkumham Sulsel Beberkan Modus Narkotika Masuk Lapas
Mulai dari pemeriksaan barang bawaan pembesuk, hingga penggeledahan dalam atau razia para warga binaan.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
Harun menegaskan, pihaknya tidak segan memecat petugas yang terlibat atau memuluskan jalan para warga binaan mengendalikan peredaran narkoba dari dalam Lapas.
"Kami punya tim intelijen juga. Kepada petugas yang terlibat dalam itu akan diberhentikan," ucap Harun.
Namun, saat ditanya soal kasus pengendalian narkotika oleh Napi di Makassar yang diungkap Mabes Polri, Harun memilih irit bicara.
Ia mengaku tidak dapat berkomentar hanyak terkait itu.
"Saya rasa tim dari Mabes Polri yang menyelidiki untuk itu. Saya tidak boleh berkomentar soal itu. Apakah ada pihak lain terlibat dalam itu, masih berjalan. Pokoknya kita berantas peredaran narkoba dalam lapas," tuturnya.
Lalu seperti apa modus penyelundupan narkotika ke dalam Lapas?
Harun Sulianto mengatakan ada berbagai macam modus penyelundupan narkotika ke dalam Lapas.
Mulai dari makanan hingga bola tennis.
"Macam-macam (cara narkotika masuk ke lapas). Ada di tahu, bakso ada. Jadi kita berusaha untuk barang ini tidak masuk ke lapas. Ada juga lempar pakai bola tenes seperti di Madiun," ungkap Harun.
Belum lama ini, petugas Rutan (Rumah Tahanan) Makassar kata Harun, juga menangkap pelaku yang menyelundupkan sabu lewat makanan.
"Kemarin petugas Rutan Makassar juga menangkap itu dan dilaporkan ke Polsek. Diseludupkan ke makanan," ucapnya tampa menyebut pelaku yang dimaksud.
Lebih jauh ia menjelaskan, narkotika dalam jumlah kecil yang paling memungkinkan dapat lolos masuk ke dalam Lapas
"Berbagai macam cara masuk (ke Lapas), narkotika itu kan kecil. Seperti berat 0,1 gram kecil sekali. Itu bisa diselipkan. Tidak terbaca (di X-ray)," papar Harun.
Ia menegaskan, barang bukti narkotika dalam jumlah kecil yang pernah ditemukan saat razia dalam lapas, itu karena tidak terbaca di X-ray.
"Kalau yang lolos itu tidak terbaca pasti. Kalau kecil-kecil itu kayak dalam sepatu itu tidak terbaca," terangnya.
Sejauh ini, pihaknya mengaku telah melakukan rehabiltasi terhadap 800 warga binaan yang masih terpengaruh barang haram tersebut