Permintaan Menteri BUMN Erick Thohir ke Basuki Tjahaja Purnama Ahok, Bos-bos Pertamina Harus Siap
Inilah permintaan Menteri BUMN Erick Thohir ke Basuki Tjahaja Purnama Ahok, bos-bos Pertamina harus siap-siap.
TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah permintaan Menteri BUMN Erick Thohir ke Basuki Tjahaja Purnama Ahok, bos-bos Pertamina harus siap-siap.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan, Menteri BUMN Erick Thohir meminta Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk fokus membenahi masalah di internal perusahaan migas pelat merah itu.
Arya mengatakan, Erick Thohir sebelumnya sudah memanggil Ahok usai mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengkritik direksi Pertamina.
Menurut Arya, dalam pertemuan itu Erick Thohir hanya menanyakan kepada Ahok permasalahan yang sedang terjadi di Pertamina sehingga Ahok melayangkan kritik tersebut.
Setelah itu Erick Thohirmeminta Ahok membenahi internal Pertamina karena ia bagian dari sistem di perusahaan migas pelat merah itu.
"Cuma diingatkan Pak Erick, supaya Pak Ahok kan Komut (komisaris utama). Sebagai Komut dia punya kewenangan di internal Pertamina. Jadi dia bisa menyelesaikannya di internal. Karena beliau punya wewenangnya di sana," kata Arya dalam sebuah diskusi di kanal YouTube Medcom.id, Minggu (20/9/2020).
"Dan beliau pengawas di situ. Dan beliau punya hak untuk memanggil rapat semua direksi semua. Jadi kalau dia merasa ada yang tidak benar harus dibenarkan. Komut kan tugasnya itu," lanjut Arya mengatakan.
Lebih lanjut Arya mengatakan, Erick Thohir juga meminta Ahok mendukung dan menjalankan konsep-konsep yang disusun Kementerian BUMN dalam mengembangkan Pertamina.
Arya menambahkan, pada intinya kritik dari Ahok bagus untuk Pertamina.
Hanya, Erick Thohir meminta kritik tersebut direalisasikan dalam upaya pembenahan di internal Pertamina.
"Kontennya kan bagus lah. Kritik Pertamina di internalnya kan bagus. Itu kan kontennya baik. Itu yang kita lihat. Kemarin kritik beliau bagi Pak Erick masukan mengenai internal Pertamina," kata Arya.
"Cuma diingatkan Pak Erick supaya Pak Ahok kan Komut. Sebagai Komut dia punya kewenangan di internal Pertamina," lanjut Arya mengatakan.
Sebelumnya, Ahok menyindir Pertamina terkait akuisisi sumur minyak di luar negeri dari utang.
Selain itu, Ahok berujar, contoh temuannya yang lain soal ketidakefisienan Pertamina yakni soal pembangunan kilang minyak.
Dirinya masih meminta penjelasan kenapa banyak kilang baru yang belum juga dibangun.
Padahal, lanjut dia, sudah ada beberapa investor yang serius patungan bisnis dengan Pertamina.
"Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama, kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit," ujar Ahok.
Ahok membeberkan bahwa posisinya di Pertamina juga sering kali dipermasalahkan.
Alasannya, karena keberadaannya mengganggu keharmonisan dalam perusahaan.
"Cuma saya emosi juga kemarin. Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin presiden apa? Ahok mengganggu keharmonisan," kata dia lagi.
Banyak praktik tata kelola Pertamina yang, menurut dia, sangat tidak efisien.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyinggung soal gaji di Pertamina yang baginya tidak masuk akal dalam pengelolaan perusahaan.
Dia menemukan, seorang pejabat Pertamina masih menerima gaji meskipun jelas-jelas sudah dicopot dari jabatannya.
"Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan. Mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp 75 juta. Dicopot, enggak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," kata Ahok.
Contoh lain, lanjut Ahok, jabatan direksi dan komisaris sangat kental dengan lobi-lobi politis dan bagi-bagi jabatan.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya, lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," kata Ahok.
Sebelumnya, Ahok bertemu dengan Erick Thohir, pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Ahok mengaku telah menyampaikan sejumlah saran kepada Erick Thohir.
“Tadi habis bertemu Menteri BUMN. Kritik dan saran yang saya sampaikan, diterima dengan baik oleh Pak Erick,” ujar Ahok di akun Instagramnya, @Basukibtp, Kamis (17/9/2020).
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak mengungkapkan saran dan kritik apa saja yang dia kemukakan ke Erick Thohir.
Dia hanya menyatakan telah diberi pesan oleh Erick Thohir untuk melakukan transformasi BUMN.
“Dan saya juga akan menjaga pesan Pak Erick, untuk menjaga soliditas teamwork dan terus melakukan transformasi BUMN,” kata Ahok.
Misi Ahok di Pertamina
Pengangkatan Ahok sebagai komisaris utama di BUMN minyak dan gas itu awalnya sempat menuai sorotan sebab dia sosok kontroversial.
Terlepas dari itu, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta kepada siapapun untuk tak mencoba korupsi di perusahaan minyak plat merah itu.
Sebab, saat ini, kata Ahok, Pertamina telah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK ) untuk mengamati keuangan perusahaan tersebut.
“Jadi sekarang kita ada MoU dengan KPK. KPK setiap saat bisa minta data apa saja dengan kita. Kita mau kejar PPATK. Jadi sekali lagi siapapun yang mau korup di Pertamina, hati-hati, Anda nikmati, kami akan lacak Anda melalui PPATK,” ujar Ahok dalam akun YouTube resmi Pertamina yang dikutip Kompas.com, Senin (3/8/2020).
Ahok mengaku akan berupaya membuat Pertamina semakin transparan.
Dia tak ingin ada lagi yang ditutup-tutupi.
“Saya katakan enggak ada rahasia di sini (Pertamina), semua terbuka. Nah ini yang kita lakukan sekarang. Dan yang paling penting bagi saya, insan Pertamina harus yakin atas Pertamina, harus memiliki Pertamina,” kata Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, dirinya ditempatkan di Pertamina agar perusahaan tersebut lebih baik ke depannya.
Atas dasar itu, dia mengingatkan agar jangan ada lagi orang yang berniat ingin merusak perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut.
“Kan saya ditaruh di sini untuk menyelamatkan uang Pertamina. Saya digaji untuk menyelamatkan uang Pertamina. Ya sudah saya akan berupaya untuk lakukan. Walaupun kalian bisa main politik macam-macam, saya kan orang politik, main politik sama saya mah sudah biasa,” ucap dia.
Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina oleh Menteri BUMN Erick Thohir November 2019.
Ahok didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.
Erick Thohir memilih Ahok lantaran menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempunyai kemampuan pengawasan yang baik.
Penunjukkan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sendiri terjadi di tengah penolakan sejumlah pihak.
Sebab, ia pernah berstatus sebagai narapidana dan kini ia merupakan kader PDIP.(*)