Kenal Lebih Dekat dengan Fakultas Kehutanan Unhas Melalui Brunch Talk Edisi #23
Untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan, Fakultas Kehutanan Unhas didukung sumber daya unggul dan fasilitas penunjang lainnya.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin kembali menggelar Seri Brunch Talk Edisi #23, Senin (21/9/2020).
Tema yang diangkat kali ini adalah Menjadi Dokter Paru Paru Dunia (Seputar Fakultas Kehutanan Unhas)", ditayangkan secara live melalui Instagram Unhas @hasanuddin_univ.
Dekan Kehutanan Unhas, Dr A Mujetahid yangenjadi narasumber, memaparkan mengenai proses pembelajaran, sarana dan prasarana penunjang proses akademik mahasiswa, prospek karir, hingga kegiatan penelitian dan publikasi.
Mujetahid menuturkan, Fakultas Kehutanan Unhas banyak melakukan kunjungan lapangan dan praktikum pada sarana dan prasarana yang telah disediakan, seperti hutan pendidikan Unhas maupun lokasi lainnya terkait mata kuliah yang diprogramkan.
Untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan, Fakultas Kehutanan Unhas didukung sumber daya unggul dan fasilitas penunjang lainnya.
"Setidaknya ada 51 dosen pengajar di Kehutanan Unhas yang terdiri dari 40 dosen bergelar doktor dan 11 dosen bergelar guru besar," paparnya.
Fakultas Kehutanan, kata Mujetahid juga memiliki 10 laboratorium dan hutan pendidikan dengan luas 1.460 hektar.
Dalam kegiatan penelitian dan publikasi, Dr Mujetahid menjelaskan, SDM Kehutanan Unhas massif melakukan berbagai kegiatan yang menunjang kualitas tulisan dan publikasi dosen Unhas.
"Fakultas Kehutanan Unhas memiliki Jurnal Forest and Society yang telah terindeks scopus Q2 pertama di luar pulau Jawa. Sehingga, secara umum kita berupaya untuk terus melakukan peningkatan kualitas publikasi," jelasnya.
Di akhir sesi Brunch Talk tersebut, Mujetahid mengingatkan kepada mahasiswa baru dan calon mahasiswa yang tertarik untuk bergabung bersama Fakultas Kehutanan Unhas agar mempersiapkan diri.
Sebab dengan bergabung di Fakultas Kehutanan Unhas, berarti secara aktif akan berkontribusi pada upaya pemenuhan oksigen paru-paru dunia dengan menjaga lingkungan.